Dalam" /> BeritaHUKUM.com
Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Gaya Hidup    
Buku
'Erstwhile Persekutuan Waktu' Novel Fiksi Sejarah Campuran Abad 14 dengan Tokoh Keseharian Abad Ke-21
2017-09-11 14:56:03
 

Launching Novel karya Rio Haminoto, serta talk show bersama aktris Shahnaz Haque dan tokoh wanita Sylviana Murni di Assembly Hall Jakarta Convention Centre, Jakarta, Minggu (10/9).(Foto: BH /yun)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Novel Fiksi sejarah berjudul "Erstwhile Persekutuan Waktu" buah karya dari penulis Rio Haminoto di launching dalam Indonesia International Books Fair (IIBF) yang dikemas dalam bentuk talk show ini di gelar di Assembly Hall Jakarta Convention Centre, Jakarta pada, Minggu (10/9).

Dalam novel tersebut berisikan pada dua tokoh yakni Raphael Harijono (Rafa), seorang pria Indonesia yang hidup di masa sekarang dan memiliki minat besar pada artefak. Kemudian yang seorang lagi adalah Picaro Donevante, seorang pengungsi politik yang terbuang dari kotanya sendiri di Florence kemudian menjadi warga kota Paris di tahun 1300-an.

Selama hidup di Paris, Picaro bertemu dengan seorang wanita bernama Solene de Morency. Keduanya menggemari kisah perjalanan Marcopolo ke negeri Cathay (China). Kepada Solene hati Picaro tertambat, akan tetapi perasaan Picaro diuji saat Solene dinikahkan dengan pria lain atas keputusan keluarga.

Oleh karena itu, Picaro menunjukkan ketulusannya dengan melakukan perjalanan ke negeri Cathay (China) untuk menjadi mata dan hati untuk segala yang tak akan pemah dilihat dan diketahui wanita itu, dan juga kepada siapa ia memberikan sebuah janji setia untuk menjumpainya kembali di Notre Dame, Paris.

Di masa kini, Rafa menaruh minat pada lembaran-lembaran Papirus, daun lontar, dan daluwang abad XIV yang menjadi catatan Picaro, sekaligus menyimpan jawaban misteri Kerajaan Majapahit yang pernah disinggahi Picaro dalam perjalanannya.

"Saya menulis Majapahit karena disitu awal tradisi Indonesia dengan era kepemimpinan Gajah Mada. Buku ini merupakan jenis fiksi sejarah, sesuai dengan kecintaan saya terhadap sejarah dan background pendidikan saya juga sejarah maka Tema yang saya ambil ini campuran antara abad ke-14 dengan tokoh keseharian di abad ke-21," kata Rio yang mantan Alumni S2 Manajemen dari Universitas Oxford.

Dijelaskan Rio Haminoto, ada refleksi kejadian antara zaman Kerajaan Majapahit dengan negara Indonesia saat ini, karena Indonesia sedang mengalami masa kejayaan yang mulai luar biasa, seperti kejayaan Kerajaan Majapahit. Waktu zaman Majapahit, Hayam Wuruk mempunyai kejadian yang salah.

"Jadi saya merasa mempunyai tanggung jawab moral untuk menghadirkan lagi cerita Kerajaan Majapahit, dengan harapan supaya orang-orang Indonesia kembali mengingat lagi apa kesalahan yang dilakukan di zaman Kerajaan Majapahit dan tidak terulang lagi saat kita membentuk Indonesia yang baru ini," jelas Rio.

Rio mengatakan, secara umum bukunya tersebut menggambarkan subjektifitas dirinya sebagai penulis yang terinspirasi dari tokoh Marcopolo.

"Saya ingin menggabungkan konsep sejarah internasional dengan sejarah dalam negeri yang multietnik dan mengajarkan Indonesia akan kekayaan kebudayaan dan nilai-nilai toleransi di Indonesia," kata dia.

Buku Erstwhile Persekutuan Sang Waktu yang diterbitkan m&c! itu merupakan salah satu nominasi 16 karya terpilih dari Ubud Writers & Readers Festival 2016 yang diikuti oleh sedikitnya 890 karya tulisan.
"Harapan saya agar pembaca bisa terinspirasi menjadi sejarah negara Indonesia yang memiliki berbagai macam kebudayaan dan di kombinasikan dengan sejarah internasional," harapnya.

Erstwhile yang memiliki makna yang terindah dan yang sebelumnya merupakan edisi pertama karya Rio mengangkat perpaduan sejarah non fiksi budaya nusantara dengan sejarah internasional.

"Seri berikutnya saya berkeinginan menuliskan perpaduan lima penari Jawa yang menari di kota Paris pada 1889 dengan legenda si Pitung pendekar Betawi yang masih dalam proses penulisan seperti yang disarankan oleh Mpok Silvi tadi dan nanti dalam waktu dekat pembuatannya," pungkasnya.

Dari hasil karya tulisannya ini sudah tersebar sampai ke wilayah Indonesia Timur dan semua toko buku Gramedia, buku ini merupakan karya buku yang ke empat. Belum kurun satu bulan sudah terjual bukunya berjumlah 2000 buku.

Talkshow dihadiri Sylviana Murni yang didaulat dadakan untuk telling story beberapa bait dari isi novel karya Rio Haminoto dan aktris Shahnaz Haque sebagai salah satu pembicara dalam talk show tersebut.(bh/yun)



 
   Berita Terkait > Buku
 
  Ahmad Basarah Nilai Buku 'Catatan Merah' Karya Guntur Soekarno Penting Dibaca Generasi Milenial
  Fahri Hamzah Luncurkan Buku 'Arah Baru Kebijakan Kesejahteraan Indonesia'
  Kata-Kata Harus jadi Instrumen Politisi
  Fadli Zon Luncurkan Buku 'Strengthening The Indonesian Parliamentary Diplomacy'
  Ma'rufnomics: Pemikiran KH Ma'ruf Amin tentang Ekonomi Baru Indonesia
 
ads1

  Berita Utama
Mudik Lebaran 2024, Korlantas: 429 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan

Kapan Idul Fitri 2024? Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 10 April, Ini Versi NU dan Pemerintah

Refly Harun: 6 Ahli yang Disodorkan Pihak Terkait di MK Rontok Semua

PKB soal AHY Sebut Hancur di Koalisi Anies: Salah Analisa, Kaget Masuk Kabinet

 

ads2

  Berita Terkini
 
Apresiasi Menlu RI Tidak Akan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Selain Megawati, Habib Rizieq dan Din Syamsuddin Juga Ajukan Amicus Curiae

TNI-Polri Mulai Kerahkan Pasukan, OPM: Paniai Kini Jadi Zona Perang

RUU Perampasan Aset Sangat Penting sebagai Instrument Hukum 'Palu Godam' Pemberantasan Korupsi

Mudik Lebaran 2024, Korlantas: 429 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2