Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Politik    
Pilpres
Amien Rais: Kalau Diajak Jihad, Saya Paling Depan
2019-04-24 19:53:24
 

Ilustrasi. Tampak Prof. Dr. H. Amien Rais saat mengikuti demo massa Jihad Aksi Bela Islam untuk menuntut Ahok diadili dan ditangkap, Jakarta, Jumat (14/10/2016) lalu.(Foto: BH /mnd)
 
Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengaku siap untuk memimpin masyarakat untuk menghadapi perang total untuk memperebutkan kekuasaan.

Istilah perang total dilontarkan oleh Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (TKN) Moeldoko pada Februari 2019. istilah itu merujuk pada strategi perang total yang diterapkan TKN pada Pilpres 2019.

Amien Rais bahkan menyatakan siap berada dalam barisan terdepan bersama rakyat jika terjadi perang total. Dia sempat menyinggung istilah jihad.

"Jadi kalau diajak jihad, saya paling depan Insya Allah," kata Amien saat menghadiri acara konsolidasi internal relawan Prabowo-Sandi di Padepokan Pencak Silat, TMII, Jakarta Timur, Rabu (24/4).

Menurut Amien, kubu pendukung Prabowo-Sandi sanggup menghadapi total war atau perang total dibanding pihak petahana atau yang dia sebut sebagai pihak penguasa. Kata dia, dalam sejarah tak ada istilah rakyat kalah dari penguasa jika keduanya saling berhadap-hadapan.

"Kita kalau ada total war, kita lebih sanggup dari total war insya Allah, tidak ada ceritanya rakyat kalah sama penguasa," kata Amien.

Pasangan Prabowo-Sandi kalah dari pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin dalam hitung cepat sejumlah lembaga survei. Tapi, Prabowo dan BPN mengklaim telah memenangi Pilpres. Berdasarkan hitungan internal BPN, Prabowo-Sandi meraup 62 persen suara.

Dalam berbagai bidang ilmu politik yang diakui telah dipelajarinya, dia menyebut tak ada penguasa yang mampu mengalahkan kemauan rakyat. Sebab suara rakyat kata dia sama saja dengan suara Tuhan.

Menurutnya pada Oktober nanti dipastikan akan ada pergantian kekuasaan di Indonesia.

"Tenang saja, nanti akan ada pergantian yang sejuk, yang konstitusional, demokratis, itu kemauan kita tapi kalau ngajak perang total saya kira kita lebih bergembira ria," katanya.

Meski sebelumnya menggunakan istilah jihad, dia meminta kepada relawan yang hadir untuk mengubah 'bungkus' perjuangan mereka dari yang semula disebut sebagai jihad menggunakan istilah lain.

Bungkusnya, kata dia, akan bagus jika disebut sebagai people power yang memasukkan unsur agama lain dalam perjuangan tersebut.

"Kami tahu bungkus dari perjuangan kita itu jangan jihad, bungkusnya enggak boleh, nanti orang-orang barat wah ini negara Islam," katanya.

Namun, lebih baik, katanya, bungkusnya adalah perjuangan people power. "People power itu adalah yang Islam, yang Kristen, yang Katolik, yang Hindu, yang Budha, yang Kongucu bersama-sama untuk meruntuhkan kebatilan dan kezaliman yang sudah kelewatan ini," kata dia.(CNNIndonesia/bh/sya)




 
   Berita Terkait > Pilpres
 
  Tak Mau Buru-buru Soal Hasil Pemilu, Koalisi Amin Kompak Tunggu Pengumuman KPU
  Relawan Ganjar Minta Pilpres 2024 Diulang karena Banyak Kecurangan yang Terstruktur, Sistematis dan Masiv
  Timnas AMIN Ungkap Temuan soal Dugaan Penggelembungan Suara Pilpres 2024
  Putusan Sela, PTUN Kabulkan Gugatan Anwar Usman yang Ingin Jadi Ketua MK Lagi
  Tak Percaya Quick Count, Relawan Amin Optimis Pilpres Dua Putaran
 
ads1

  Berita Utama
PKB soal AHY Sebut Hancur di Koalisi Anies: Salah Analisa, Kaget Masuk Kabinet

Sampaikan Suara yang Tak Sanggup Disuarakan, Luluk Hamidah Dukung Hak Angket Pemilu

Dukung Hak Angket 'Kecurangan Pemilu', HNW: Itu Hak DPR yang Diberikan oleh Konstitusi

100 Tokoh Deklarasi Tolak Pemilu Curang TSM, Desak Audit Forensik IT KPU

 

ads2

  Berita Terkini
 
Polda Metro Respon Keluhan Pedagang Ikan Modern Muara Baru Jakarta Utara dengan Pengelola Pasar

Nikson Nababan Menyatakan Siap Maju Pilgub Sumut, Jika Mendapat Restu Ibu Megawati

BP2MI Siap Sambut 9.150 Pekerja Migran Indonesia yang Cuti Lebaran 2024 dan Habis Masa Kontraknya Kembali ke Tanah Air

Datang Lapor ke Komnas HAM, MPA Poboya Adukan Polres Palu ke Komnas HAM, Dugaan Kriminalisasi

Gelar Rakor Lintas K/L, Polri Pastikan Mudik-Balik Lebaran 2024 Berjalan Aman dan Nyaman

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2