JAKARTA, Berita HUKUM - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais curiga dengan niat Presiden Joko Widodo yang meminta agar film G30S/PKI didaur ulang.
Menurut Amien, sutradara film tentang pengkhiatan Partai Komunis Indonesia (PKI), Arifin Noer tidak main-main dalam membuat film tersebut karena sudah berdasarkan penelitian yang mendalam.
"Sejarah tidak bisa diputarbalik, nggak boleh. Arifin Noer tidak main-main. Jadi saya curiga kalau dia (Jokowi) mau buat film yang baru, saya curiga sekali," tegas Amien di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Kamis (21/9).
Atas dasar itu, mantan Ketua Umum Muhammadiyah tersebut meminta Presiden Jokowi untuk tidak memberikan ruang dan kesempatan kepada PKI untuk bangkit kembali di Indonesia.
"Kan Pak Jokowi juga sudah janji akan gebuk PKI," demikian Amien.
Sementara, Amien Rais meminta juga Presiden Joko Widodo untuk tidak memberikan ruang dan kesempatan kepada Partai Komunis Indonesia (PKI) untuk bangkit kembali di Indonesia.
Termasuk politisi PDIP yang saat ini menjadi wakil rakyat di Senayan. Menurut Amien Presiden Jokowi harus berlaku adil dan tidak tinggal diam melihat politikus perempuan tersebut yang dengan berani membicarakan kebangkitan PKI kepada publik.
"Anggota DPR yang perempuan itu sudah mengatakan sekarang 20 juta, PKI mau bangkit, itu diam saja. Sementara HTI dibubarkan. Itu Jokowi kayak gitu ya. Ini harus jalan, yang menentang (pemutaran film G30S/PKI) itu pasti PKI. Yang tidak setuju ini diputar, pasti PKI," ungkap mantan Ketua Umum Muhammadiyah itu di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Kamis (21/9).
Sebagaimana diberitakan, politisi PDIP Ribka Tjiptaning merupakan anak anggota PKI yang berani bicara secara blak-blakan, bahkan mengaku bangga. Dalam berbagai kesempatan, wanita yang akrab disapa Ning ini juga sempat menulis buku "Aku Bangga jadi Anak PKI".
Pada tahun 2002 di Lativi (sekarang tvOne), Ning menyatakan bahwa ada 20 juta kader PKI di Indonesia.(san/RMOL/bh/sya) |