Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Lingkungan    
Gerhana
BMKG: Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 9 Maret Mendatang
2016-02-12 10:51:15
 

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Andi Eka Satya, Didampingi para stafnya saat memberikan keterangan persnya di di Kantor BMKG, Jakarta, Kamis (11/2).(Foto/bh/yun)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), umumkan akan terjadi fenomena alam, dimana posisi atau kedudukan matahari, bulan, dan bumi berada pada satu garis lurus. Fenomena tersebut adalah dinamakan Gerhana Matahari Total (GMT), yang diperkirakan akan terjadi pada, Rabu 9 Maret 2016 mendatang.

BMKG memprediksi cuaca saat kejadian akan sangat mendukung, sehingga masyarakat dapat menikmati fenomena alam yang hanya terjadi setiap 350 tahun sekali itu.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Andi Eka Satya,

mengatakan, "Efek dari peristiwa ini akan mengakibatkan sebagian permukaan bumi akan terkena bayangan gelap bulan. Fenomena ini diprediksi akan melintasi sebelas wilayah di Indonesia, diantaranya, Bengkulu, Sumatera Selatan, Jambi, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Maluku Utara," ujar Kepala BMKG, Andi Eka Satya di Kantor BMKG, Jakarta, Kamis (11/2).

Andi mengatakan, fenomena ini tidak terjadi di belahan dunia lain. Itu sebabnya BMKG akan memaksimalkan persiapan untuk mengetahui kejadian ilmiah yang akan terjadi hanya di Indonesia ini, jelas Andi.

BMKG berharap masyarakat dapat memanfaatkan insiden tersebut dengan mengambil sisi ilmiahnya. "Kalau ada gerhana matahari dulu kita justru diminta untuk tinggal di rumah. Tapi ini fenomena ilmiah yang terjadi, justru kita mengimbau untuk melihat fenomena yang terjadi, namun Andi menghimbau agar masyarakat tidak kontak langsung, karena akan dapat mengganggu retina mata," ujarnya

Masyarakat dapat mengakses web site kami di http://media.bmkg.go.id/hilal. untuk mengetahui lebih jelas fenomena yang terjadi ini.

BMKG mempunyai alat yang akan dipasang untuk mendapatkan informasi gangguan medan magnet bumi dan gravitasi efek dari GMT, serta rekaman peristiwa tersebut, BMKG akan merekam dan mengamati saat terjadinya GMT agar dapat mengetahui perubahan yang terjadi. ungkapnya.(bh/yun)



 
   Berita Terkait > Gerhana
 
  Pada 28 Juli 2018 akan Terjadi Gerhana Bulan, Berikut Penjelasan Tata Cara Shalatnya
  Gerhana Bulan Sebagian akan Terjadi Tanggal 7 hingga 8 Agustus 2017
  Gerhana Matahari Cincin, Kemenag Himbau Umat Islam Dirikan Shalat Kusuf
  BMKG: Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 9 Maret Mendatang
  Saksikan Gerhana Bulan Total ? Di Sini Lokasinya
 
ads1

  Berita Utama
Mudik Lebaran 2024, Korlantas: 429 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan

Kapan Idul Fitri 2024? Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 10 April, Ini Versi NU dan Pemerintah

Refly Harun: 6 Ahli yang Disodorkan Pihak Terkait di MK Rontok Semua

PKB soal AHY Sebut Hancur di Koalisi Anies: Salah Analisa, Kaget Masuk Kabinet

 

ads2

  Berita Terkini
 
Apresiasi Menlu RI Tidak Akan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Selain Megawati, Habib Rizieq dan Din Syamsuddin Juga Ajukan Amicus Curiae

TNI-Polri Mulai Kerahkan Pasukan, OPM: Paniai Kini Jadi Zona Perang

RUU Perampasan Aset Sangat Penting sebagai Instrument Hukum 'Palu Godam' Pemberantasan Korupsi

Mudik Lebaran 2024, Korlantas: 429 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2