JAKARTA, BeritaHUKUM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) republik Indonesia bersama negara Oman melalui Directorate General of Meteorology and Air Navigation (DGMAN) Public Authority for Civil Aviation (PACA) mengadakan kerjasama pelatihan, guna pengoperasian sistem peringatan dini tsunami, cuaca ekstrim dan iklim ekstrim.
Adapun BMKG telah ditunjuk Oleh UNESCO sebagai Regional Tsunami Service Provider (RTSP) atau pusat layanan informasi tsunami bagi 22 negara di negara Lautan Hindia, bersama India dan Australia.
"Mereka datang karena pengalaman BMKG yang sejak 2005 hingga 2008 berhasil meningkatkan sistem peringatan di seluruh wilayah nusantara. Dan Oman pun sedang membangun Oman Tsunami Early Warning Syatem," ungkap Dr. Andi Eka Sakya, Direktur Umum BMKG, Senin (20/1).
Terkait materi pelatihan, secara khusus BMKG akan memberikan materi kepada 13 peserta mencakup layanan dan produk Tsunami Early Warning (TEW), dampak diseminasi TEW dan rantai standar operasional early warning system. Pelatihan dilakukan sejak 20 Januari hingga 14 Februari 2014.
"Kami berharap dari kerjasama ini, teknisi kami tidak saja mengetahui soal tsunami, namun juga mengenal komponen teknologi, pengamatan cuaca serta tata cara kerja sama menanggulangi bahaya," papar Badar Ali Al Rumhi, Direktur DGMAN yang mewakili pihak Oman.
BMKG sejak 2008 telah berhasil meningkatkan sistem early warning tsunami dan cuaca ekstrim ke seluruh wilayah nusantara selama 5 menit sejak diteksi awal yang sebelumnya pada 2005 hanya berhasil satu jam deteksi dan penyebaran informasi. Dalam kerjasama BMKG dan DGMAN Omam, biaya pelatihan sepenuhnya ditanggung oleh UNESCO.(bhc/mat) |