Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Kriminal    

Belum Ada Tersangka Rusuh Ambon
Tuesday 13 Sep 2011 00:47:09
 

Kedua kubu yang bentrok saling lempar batu (Foto: Istimewa)
 
JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – Kepolisian hingga kini belum menetapkan satu tersangka pun terkait kerusuhan Ambon yang menelan korban tewas tiga jiwa tersebut. Pasalnya, aparat keamanan masih menfokuskan mengamankan situasi hingga kondisinya benar-benar kondusif.

"Tetap penegakkan hukum dilakukan. Tapi sementara ini, masih dalam meredam suasana hingga kondusif. Tapi penyidikan jalan terus. Proses penegakkan hukum tetap ada,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Anton Bachrul Alam di Mabes Polri, Jakarta, Senin (12/9).

Selain itu, Anton pun merilis tiga nama orang yang meninggal dunia dalam kerusuhan tersebut. "Korban meninggal dunia, pertama Jefry Siahaan, alamat Talake Kecamatan Nusaniwe, Ambon. Kedua, Klivord Belebur, alamat Batu Gantung, Kecamatan Nusaniwe, Ambon. Ketiga, Darfin Saimen, alamat Waihaong Kecamatan Nusaniwe, Ambon," jelas Anton.

Menurut dia, setelah diterjunkan pasukan tambahan Satuan Brimob, situasi keamanan berangsur membaik. Ratusan polisi masih berjaga-jaga, karena status di Ambon masih waspada. Sekitar 400 personel Brimob di sebar di titik-titik rawan bentrokan.

Saat ini, tambah dia, pihaknya sedang melakukan penelusuran terhadap SMS provokator yang membuat warga terpancing emosinya. “kami sudah cek oleh siapa-siapa yang membuat onar dan mengirimkan SMS yang mengisukan yang salah ini," katanya.

Pastinya, tambah mantan Kapolda Jawa Timur ini, dari kasus bentrokan tersebut sudah ada yang diperiksa dan sebagian lagi dalam lidik karena sudah terlacak siapa-siapa yang menmgirim SMS yang isinya memancing emosi warga. “Situasi sudah dapat diamankan sejak dini hari malam. Sekarang ini sudah dalam keadaan normal,” imbuhnya.

Dalam insiden ini, kata Anton, pihaknya mencatat terjadi Minggu (11/9) siang. Bentrokan disebabkan SMS provokatif yang disebarkan, karena kasus meninggalnya seorang tukang ojek akibat kecelakaan. Korban jiwa, sebanyak tiga orang tewas, 24 luka berat dan 65 luka-luka. Sedangkan kerugian material, sebanyak tiga rumah, empat sepeda motor dan dua mobil rusak.

Titik-titik Bentrokan
Dalam kesempatan terpisah, Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso menyatakan hal yang sama bahwa situasi di Ambon pascabentrokan sudah dalam keadaan kondusif. Titik-titik bentrokan sudah dikuasai aparat keamanan. "Tadi saya sudah dapat informasi bahwa kondisi Kota Ambon sudah kondusif. Saya langsung menghubungi gubernur dan wakilnya sejak kemarin," kata Priyo di Gedung DPR.

Menurut Priyo, berdasarkan laporan dari Gubernur Maluku sudah digelar rapat khusus di Kota Ambon. Rapat dihadiri oleh gubernur, kapolda, Pangdam Patimura, Kajati dan juga tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat.

Wakil Ketua DPR Bidang Polhukam ini meminta bentrokan di Ambon ini segera bisa diredam dan tidak terulang di kemudian hari. Karenanya, Gubernur juga minta doa restu seluruh rakyat Indoesia, mereka berkomitmen untuk meredam. Yang terjadi sebenarnya adalah kesalahpahaman dan muncul rumor-rumor yang menyesatkan," papar dia.

Soal adanya keterlibat aparat negara dalam bentrokan ini, Priyo merasa sangat tidak yakin. Menurutnya, penyebabnya adalah, peran aparat intelijen lemah sehingga kejadian kemarin tidak bisa diantisiapasi. "Saya tidak ingin menyimpulkan ada yang bermain di air keruh. Saya juga berharap tidak ada alat-alat negara yang bermain di air keruh, kalau itu terjadi jahat sekali," terangnya.

Menurut Priyo, DPR perlu meminta penjelasan dari aparat terkait untuk mengetahui penyebab bentrokan tersebut. Rencananya DPR akan segera memanggil aparat terkait. Rencananya, Selasa (13/9) hari ini, Komisi I akan bertemu dengan Ketua BIN Jenderal Pol (Pur) Sutanto, Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo dan Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono.(pkc/bie/rob)



 
   Berita Terkait >
 
 
 
ads1

  Berita Utama
PKB soal AHY Sebut Hancur di Koalisi Anies: Salah Analisa, Kaget Masuk Kabinet

Sampaikan Suara yang Tak Sanggup Disuarakan, Luluk Hamidah Dukung Hak Angket Pemilu

Dukung Hak Angket 'Kecurangan Pemilu', HNW: Itu Hak DPR yang Diberikan oleh Konstitusi

100 Tokoh Deklarasi Tolak Pemilu Curang TSM, Desak Audit Forensik IT KPU

 

ads2

  Berita Terkini
 
Polda Metro Respon Keluhan Pedagang Ikan Modern Muara Baru Jakarta Utara dengan Pengelola Pasar

Nikson Nababan Menyatakan Siap Maju Pilgub Sumut, Jika Mendapat Restu Ibu Megawati

BP2MI Siap Sambut 9.150 Pekerja Migran Indonesia yang Cuti Lebaran 2024 dan Habis Masa Kontraknya Kembali ke Tanah Air

Datang Lapor ke Komnas HAM, MPA Poboya Adukan Polres Palu ke Komnas HAM, Dugaan Kriminalisasi

Gelar Rakor Lintas K/L, Polri Pastikan Mudik-Balik Lebaran 2024 Berjalan Aman dan Nyaman

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2