JAKARTA, Berita HUKUM - Presiden Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (Aspek Indonesia), Mirah Sumirat, mengungkapkan bila pihak Serikat Karyawan JalanTol LingkarLuar Jakarta (SKJLJ) harus merasakan kekecewaan besar dari pihak manajemen PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Pasalnya, pihak manajemen PT Jasa Marga hanya memberikan kewenangan perundingan tersebut kepada manajemen PT JLJ saja. Maka, Mirah Sumirat pun menegaskan siap melakukan aksi Mogok Nasional.
"Tindak lanjut dari pertemuan antara SKJLJ dengan Direktur Utama PT JASA MARGA, di hadapan Kapolda Metro Jaya dan disaksikan pula dengan pejabat Kemenaker yang diwakili oleh Kasubdit PPHI, Heru. Diputuskan bahwa, akan ada perundingan lanjutan selama 1 bulan antara SKJLJ dengan PT Jasa Marga, dengan tetap di supervisi oleh Kemenaker dan di awasi oleh Kapolda Metro Jaya," ungkap Mirah, sesuai pernyataan pers diterima pewarta via telepon selular pada, Rabu malam (4/11) di Jakarta.
"Namun kenyataannya perundingan tersebut dilakukan antara SKJLJ dengan manajemen PT JLJ. Hal ini tentunya membuat kecewa kami (SKJLJ)," jelas Mirah.
Mirah pun menyampaikan bahwa, hal ini menegaskan jika pihak PT Jasa Marga tidak melaksanakan komitmennya kembali bahwa dihadapan dan disaksikan secara langsung oleh Kapolda Metro Jaya, jika perundingan lanjutan di lakukan antara SKJLJ dengan pihak Jasa Marga, "bukan diturunkan" ke manajemen PT JLJ, karena perundingan dengan manajemen PT JLJ sudah di lakukan jauh hari sebelumnya, dan sudah selesai," cetusnya.
Belum lagi, sebelumnya, pada Selasa (3/11) yang lalu, PT Jasa Marga melalui Direktur Utama Jasa Marga, mengirimkan surat kepada SKJLJ. Dalam isi surat tersebut memperkuat bahwa, tindak lanjut dari pertemuan di Mapolda adalah bersifat Bipartit yang sesuai dengan perundangan yang berlaku yaitu Bipartit antara SKJLJ dengan PT JLJ.
"Surat tersebut memperkuat bahwa, pihak Jasa Marga tidak mau melakukan perundingan lanjutan seperti kesepakatan di Mapolda Metro Jaya, hal ini membuat kekecewaan bagi SKJLJ," terangnya.
Presiden Aspek Indonesia Mirah Sumirat- pun menyampaikan, bahwa jika Jasa Marga tidak serius dan tidak mau mencari jalan keluar atas permasalahan ini. "Saya tegaskan, maka Rencana mogok kerja karyawan jalan Tol akan dilaksanakan dalam waktu dekat," tandasnya.(bh/mnd) |