Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Pidana    
Jaringan Teroris
Lima Terdakwa Teroris Cirebon Dituntut 10 Tahun
Wednesday 11 Jan 2012 22:20:27
 

Mayat pelaku bom bunuh diri di Masjid Alzikro, Mapolresta Cirebon, Jawa Barat, pada 15 April 2011 lalu, Muhammad Syarif (Foto: Ist)
 
TANGERANG BeritaHUKUM.com) – Lima terdakwa kasus bom bunuh diri di Masjid Alzikro, Mapolresta Cirebon, Jawa Barat, pada 15 April 2011 lalu, dituntut hukuman 10 tahun penjara. Mereka dinilai terbukti bersalah, karena melakukan tindak pidana terorisme tersebut.

Para terdakwa ini yang disidangkan secara terpisah di Pengadilan negeri (PN) Tangerang, Banten, Rabu (11/1). Satu berkas tuntutan untuk tiga terdakwa, yakni Ahmad Basuki alias Uki bin Abdul Ghofur, Mardiansyah alias Ferdi dan Arif Budiman. Sedangjkan berkas lainnya untuk terdakwa Andri Siswanto alias Ujang dan Musola alias Saifullah.

Menurut JPU Bambang Suharyadi, kelima terdakwa itu terlibat tindak pidana terorisme, karena berperan menyimpan, menyembunyikan, dan memiliki sisa bahan peledak milik pelaku bom bunuh diri tersebut, Muhammad Syarif. Barang yang disembunyikan itu, antara lain tas berisi baterai kotak 9 volt, tombol on/off kabel abu-abu, 100 jeck kabel pendek yang dibungkus dengan isolatif, serta tujuh unit bom pipa rakitan bekas Syarif.

“Berdasarkan fakta-fakta persidangan dan barang bukti, perbuatan para terdakwa tersebut, terbukti melanggar pasal 15 jo pasal 9 UU Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Terorisme,” kata Bambang Suharyadi yang merupakan koordinator tim penuntut umum perkara itu.

Terungkap dalam sidang, kelimanya memiliki keterkaitan. Mardiansyah dianggap berperan dari awal, bersama pelaku bom bunuh diri membuat rakitan bom dan senjata pulpen yang salah satunya diledakkan oleh pelaku bom bunuh diri, yakni M Syarif.

Sementara sisa bom lainnya dititipkan ke Arif Budiman untuk diserahkan ke Ahmad Basuki. Namun, karena takut Ahmad Basuki menolak, dan menitipkan kembali ke Arief Budiman. Setelah itu Arief Budiman menemui Andri Siswanto dan Musola. Lantas, keduanya menyarankan bom tersebut dibuang ke Kali.

Sebelum menyatakan tuntutan hukuman, jaksa menyebutkan pertimbangan yang memberatkan bagi para terdakwa. Mereka dianggap tidak kooperatif dan berbelit-belit dalam memberikan keterangan dan melakukan perbuatannya membuat masyarakat cemas dan resah tidak mendukung upaya pemerintah memberantas terorisme. Sedangna ynag meringankan, mereka bersikap sopan dan belum pernah dihukum.

Atas tuntutan tersebut, kuasa hukum para terdakwa terorisme itu, Nurhalan menyatakan keberatan. Tuntutan JPU dianggap mengada-ada dan para kliennya tidak mengetahui kasus tersebut. Atas hal ini, pihaknya akan mengajukan nota pembelaan (pledoi) pada persidangan mendatang. “Kami keberatan dengan tuntutan jaksa. Kami akan mengajukan pledoi,” tandasnya.(dbs/mry)



 
   Berita Terkait > Jaringan Teroris
 
  Iriawan: Karena Melawan, Terpaksa Ditembak Mati
  Polisi Tangkap Dua Terduga Pembantu Teroris
  Oknum Polisi yang Membantu Teroris Divonis Tiga Tahun Penjara
  Rencana Terorisme Terbesar di Perancis Dibongkar
  Mantan Asisten Noordin Bermain Lagi
 
ads1

  Berita Utama
Mengapa Dulu Saya Bela Jokowi Lalu Mengkritisi?

Mudik Lebaran 2024, Korlantas: 429 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan

Kapan Idul Fitri 2024? Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 10 April, Ini Versi NU dan Pemerintah

Refly Harun: 6 Ahli yang Disodorkan Pihak Terkait di MK Rontok Semua

 

ads2

  Berita Terkini
 
Mengapa Dulu Saya Bela Jokowi Lalu Mengkritisi?

5 Oknum Anggota Polri Ditangkap di Depok, Diduga Konsumsi Sabu

Mardani: Hak Angket Pemilu 2024 Bakal Bikin Rezim Tak Bisa Tidur

Hasto Ungkap Pertimbangan PDIP untuk Ajukan Hak Angket

Beredar 'Bocoran' Putusan Pilpres di Medsos, MK: Bukan dari Kami

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2