Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Kriminal    
Muhammadiyah
Masjid As Salam Sesuai Sertifikat atas nama PC Muhammadiyah Cengkareng
Sunday 01 Mar 2015 02:18:00
 

Video Keributan Brutal di Masjid As Salam, Plang Masjid Muhammadiyah Telah Dicopot Paksa Massa Anarkis.(Foto: Istimewa)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Masjid As-salam milik Muhammadiyah di Jalan Utama V Cengkareng, Jakarta Barat, disabotase pihak lain. Ini ditengarai karena konflik pengelolaan tempat ibadah yang sejatinya secara hukum milik Muhammadiyah.

"Masjid ini resmi milik Muhammadiyah sudah sejak 30 tahun dan tahun 2008 saat diwakafkan kepada Muhammadiyah tak ada masalah dan aman-aman saja," kata Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, Sabtu (28/2).

Din mengatakan, kepemilikan masjid itu sesuai sertifikat Nomor 3 tanggal 23/9/2008 atas nama PC Muhammadiyah Cengkareng dengan nama Nadzir Romli (Ketua), Salman Efendi (Bendahara), dan Yasman Pitoyo (Sekretaris).

Terkait masalah ini, Din telah mengirimkan pesan singkat kepada Kapolri Badrodin Haiti terkait penanganan insiden sabotase. Dalam pesan singkatnya, Ketum PP Muhammadiyah itu meminta agar masjid ditutup sementara dan kegiatan mauludan oleh pihak penyabotase tidak diselenggarakan.

Sementara, anggota Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah, Mustofa B Nahrawardaya, menyatakan intimidasi terhadap Masjid Assalam berulangkali terjadi. Terakhir, kata dia, adalah sabotase masjid untuk kegiatan maulud akbar pada Sabtu pagi. Sedangkan pada Jumat (27/2), ibadah shalat Jumat di masjid tersebut juga sempat disabotase.

Intimidasi lain juga sempat terjadi dua tahun belakangan. Papan nama dan logo Muhammadiyah yang terpampang di depan masjid dicoret cat hitam oleh orang tak dikenal. Terpasang juga spanduk dengan pesan Masjid Muhammadiyah tersebut adalah milik Allah.

Kamera pemantau (CCTV) masjid, menurut dia, yang terpasang di beberapa titik juga dirusak. Bahkan, balai yang di samping masjid juga dibakar orang tidak dikenal. Mustofa menambahkan terdapat papan yang ditancapkan di depan masjid bertuliskan "Tanah ini Milik Negara".

"Sehabis Jumat (28/2) adalah batas akhir peringatan pengelola untuk pihak pemasang papan agar mencopot papan. Akan tetapi, ketika papan nama ilegal akan dirobohkan, ternyata sudah banyak massa tidak dikenal menjaga papan nama tersebut," tukasnya.

Beberapa warga Muhammadiyah yang biasa mengelola Jumatan, lanjut Mustofa, juga kaget karena semua jadwal khotib ternyata sudah diubah oleh pihak yang tidak diketahui.

Sementara, Sejarah awal mula sehingga terjadi kerusuhan, dimulai dua atau satu tahun silam. Tanpa diketahui siapa yang melakukan, papan nama dan logo Muhammadiyah yang terpampang di depan masjid dicoret cat hitam. Selain itu, tanpa diketahui pelakunya, terpasang spanduk berbunyi 'Masjid Muhammadiyah tersebut adalah milik Allah'.

Menurut informasi dari PCM Cengkareng puncaknya terjadi kemarin siang saat sholat jumat, sekelompok orang dengan mengerahkan massa merebut aset milik Muhammadiyah.

Salah satu siasatnya dengan menggelar Mauludan Akbar. Akibatnya, pada saat sholat Jumat (27/2) terjadi penyerangan di dalam masjid oleh sekelompok orang berbaju hitam hitam yang menyebabkan pengurus Muhammadiyah terluka. Bahkan, pengerahan massa ke masjid menyebabkan terjadinya kerusuhan.

Ini kutipan keterangan PCM Cengkareng yg redaksi terima :

"Keadaan gawat sebelum solat dimulai, saat protokol dari takmir naik mimbar untuk mengumumkan calon Khotib dan laporan keuangan (H. Yahman), dia ditarik orang-orang yg sudah dipersiapkan oleh mereka mau dipukul, lalu pemuda kita (Maulana) mau mengamankan langsung dikeroyok oleh orang-orang mereka (berpakaian sapari hitam). Keadaan semakin kacau saat itu karena pemuda melawan tapi ditarik oleh orang itu. Melihat keadaan begitu kita tidak berani bongkar plang. Kotib yg naik hari ini, direbut oleh Khotib pihak mereka. Setelah protokol kita ditarik keluar, lalu protokol dari pihak mereka yg naik dan selanjutnya naik pula khotib yg dari phk mereka. "

Aksi premanisme di dalam masjid sungguh memprihatinkan dan kader muhammadiyah mendesak insiden ini diproses secara hukum.

Video Eksklusif Oknum yang Memukuli Takmir Masjid As Salam Muhammadiyah.Klik video Keributan Brutal di Masjid As Salam.(sp/harianterbit/sangpencerah/bhc/sya)



 
   Berita Terkait > Muhammadiyah
 
  Jusuf Kalla Sebut Pikiran Moderat Haedar Nashir Diperlukan Indonesia
  Tiga Hal yang Perlu Dipegang Penggerak Persyarikatan Setelah Muhammadiyah Berumur 111 Tahun
  106 Tahun Muhammadiyah Berdiri Tegak Tidak Berpolitik Praktis, Berpegang pada Khittah
  Siber Polri Tetapkan A.P Hasanuddin sebagai Tersangka Ujaran Kebencian terhadap Muhammadiyah
  Bukan Hanya Sang Pencerah, Kiai Dahlan juga Pembelok Arah Sejarah
 
ads1

  Berita Utama
Mudik Lebaran 2024, Korlantas: 429 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan

Kapan Idul Fitri 2024? Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 10 April, Ini Versi NU dan Pemerintah

Refly Harun: 6 Ahli yang Disodorkan Pihak Terkait di MK Rontok Semua

PKB soal AHY Sebut Hancur di Koalisi Anies: Salah Analisa, Kaget Masuk Kabinet

 

ads2

  Berita Terkini
 
Pengemudi Mobil Plat TNI Palsu Cekcok dengan Pengendara Lain Jadi Tersangka Pasal 263 KUHP

Apresiasi Menlu RI Tidak Akan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Selain Megawati, Habib Rizieq dan Din Syamsuddin Juga Ajukan Amicus Curiae

TNI-Polri Mulai Kerahkan Pasukan, OPM: Paniai Kini Jadi Zona Perang

RUU Perampasan Aset Sangat Penting sebagai Instrument Hukum 'Palu Godam' Pemberantasan Korupsi

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2