VATIKAN (BeritaHUKUM.com) – Paus Benediktus XVI mengkritik komersialisasi Natal saat menggelar Misa Malam Natal di St Peter Basilika, Roma, Italia. Dalam pesannya itu, Paus mendesak umat untuk melihat menembus kemewahan yang palsu.
Paus Benediktus (84) mendesak umat untuk fokus kepada sejarah kelahiran Yesus dengan mengatakan hal itu bisa membantu menemukan kebahagiaan sesungguhnya dan cahaya yang benar.
Dia juga menyesali kekerasan yang tak berakhir di dunia dan mendoakan bagi mereka yang merayakan Natal dalam keadaan miskin dan menderita.
Sementara itu, peziarah Kristen dan wisatawan dari berbagai dunia berkumpul di Betlehem untuk merayakan Natal. Perayaan mencapai puncaknya pada Misa Tengah Malam di Gereja Kelahiran berusia 1.700 tahun, tempat dimana Yesus diyakini lahir.
Di Betlehem ini, Patriark Latin Yerusalem, Fuad Twal memimpin Misa Tengah Malam. Dia melewati gerbang kontroversial yang dijaga pasukan keamanan Israel yang memisahkan Yerusalem dari Betlehem dan tiba di Lapangan Manger, dimana dia disambut dengan iringan musik harmonika.
Patriark Twal, seorang Palestina berkewarganegaraan Yordania, mengekspresikan kepedulian umat Kristen atas pergolakan di Timur Tengah dan meminta umat untuk mendukung pergerakan menuju kemerdekaan dan demokrasi.
Dalam dakwahnya itu, dia mendesak adanya ketenangan dan rekonsiliasi di Suriah, di Mesir, Irak dan Afrika Utara. "Wahai anak-anak Betlehem, di Tahun Baru ini, kita meletakkan tangan di Timur Tengah yang bermasalah, di atas itu, pemuda kita penuh dengan aspirasi yang sah, yang frustasi atas situasi ekonomi dan politik, dan dalam mencari masa depan yang lebih baik.''
Sekitar 120.000 pengunjung berkumpul di kota Tepi Barat Palestina, atau 30% meningkat dari tahun lalu, tetapi hanya sedikit pengunjung yang beruntung dapat mengikuti Misa Tengah Malam di Betlehem. Presiden Palestina Mahmoud Abbas menghadiri perayaan ini dan berharap tahun depan menjadi tahun pelaksanaan damai di tanah Palestina.(bbc/sya)
|