Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Amerika Serikat
Penembakan di Sekolah Kentucky, 2 Remaja Tewas dan 17 Cedera
2018-01-24 20:44:20
 

 

AMERIKA SERIKAT, Berita HUKUM - Dua remaja tewas dan 17 lainnya cedera dalam penembakan di sebuah sekolah menengah di negara bagian Kentucky, Amerika Serikat.

Seorang remaja perempuan 15 tahun meninggal di tempat kejadian di Sekolah Menengah Marshall County di kota Benton dan seorang pria remaja lain, yang juga berusia 15 tahun, meninggal di rumah sakit, menurut gubernur Kentucky.

Sementara itu seorang pelajar pria berusia 15 tahun yang tidak diungkapkan jati dirinya sudah ditangkap dan kini ditahan.

Polisi mengatakan dia ditangkap sekitar 15 menit setelah melepas tembakan, sekitar pukul 08:00, Selasa (23/1) waktu setempat.

Tersangka penyerang melakukan aksinya sendirian dengan melepas tembakan menggunakan pistol di tempat berkumpul bersama sebelum pelajaran dimulai, seperti dilaporkan media setempat.

Dia akan didakwa dengan pembunuhan dan upaya pembunuhan, menurut pihak berwenang. Biro penyidik federal Amerika Serikat, FBI, ikut membantu penyelidikan.

Kentucky, Amerika SerikatHak atas fotoCBS
Image captionBarisan mobil para orang tua yang sudah mendengar berita dan langsung menjemput anaknya.


Gubernur negara bagian Kentucky, Matt Bevin, menyebut insiden penembakan ini sebagai 'tragedi yang luar biasa' lewat pesan Twitter-nya.

"Sulit dipercaya hal ini bisa tejadi di komunitas yang saling berhubungan erat seperti Marshall County," tambahnya.

"Dan karena masih banyak yang belum diketahui, saya meminta orang untuk mencintai satu sama lainnya pada saat ini. Jangan berspekulasi namun datanglah berdampingan bersama dengan dukungan dan biarkan fakta muncul."

Sekolah Menengah Marshall County di Benton ini memiliki 1.146 pelajar.

Insiden penembakan di sekolah bukan yang pertama kali terjadi di Amerika Serikat. April lalu, misalnya, seorang anak dan dua orang dewasa mati dalam penembakan di dalam ruang kelas di Sekolah Dasar San Bernardino, California.(BBC/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Amerika Serikat
 
  DPR AS Lakukan Pemungutan Suara untuk Makzulkan Biden
  Amerika Serikat Lacak 'Balon Pengintai' yang Diduga Milik China - Terbang di Mana Saja Balon Itu?
  Joe Biden akan Mengundang Para Pemimpin Indo-Pasifik ke Gedung Putih
  AS Uji Rudal Hipersonik Mach 5, Lima Kali Kecepatan Suara
  Sensus 2020: Masa Depan Populasi AS Bercorak Hispanik
 
ads1

  Berita Utama
Mudik Lebaran 2024, Korlantas: 429 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan

Kapan Idul Fitri 2024? Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 10 April, Ini Versi NU dan Pemerintah

Refly Harun: 6 Ahli yang Disodorkan Pihak Terkait di MK Rontok Semua

PKB soal AHY Sebut Hancur di Koalisi Anies: Salah Analisa, Kaget Masuk Kabinet

 

ads2

  Berita Terkini
 
Apresiasi Menlu RI Tidak Akan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Selain Megawati, Habib Rizieq dan Din Syamsuddin Juga Ajukan Amicus Curiae

TNI-Polri Mulai Kerahkan Pasukan, OPM: Paniai Kini Jadi Zona Perang

RUU Perampasan Aset Sangat Penting sebagai Instrument Hukum 'Palu Godam' Pemberantasan Korupsi

Mudik Lebaran 2024, Korlantas: 429 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2