ACEH, Berita HUKUM - Gubernur Aceh, drh. Irwandi Yusuf kembali mengunggah chat WhatsApp Anggota DPR dari Partai Aceh (PA), Abdullah Saleh yang menyebut pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (ABPA) 2018 yang dalam proses dipergubkan ada kolaborasi kepentingan politik antara Gubernur Irwandi dengan Kemendagri.
Dikutip BeritaHUKUM.com, dari akun facebooknya, Jum'at (16/3) Irwandi menyebut bahwa percakapan Abdullah Saleh di WA ada 5 paragraf. Namun, ada 2 yang benar, sisanya salah.
"Beginilah sikap Abdullah Saleh. Ada 5 paragraf. Dua yang pertama BENAR. Sisanya SALAH. Terlebih paragraf yg keempat, SANGAT SALAH, sebab DPRA bukan lawan saya. DPRA adalah mitra saya."
"Sikap DPRA tidak hadiri sudah tepat. Pembahasan Pergub bukan ranah DPRA."
"Soal Kemendagri akan memberi persetujuan di Pergub RAPBA memang sudah kelihatan dari awal."
"Irwandi ancam2 Pergub dari kan sudah ada dukungan dari Kemendagri."
"Bagi kita DPRA yg menjadi lawan bukan hanya Irwandi tapi juga Kemendagri."
"Ada kolaborasi kepentingan politik antara Gunernur dgn Kemendagri yg mewakili pemerintah pusat."
Anggota DPR Aceh, Abdullah Saleh, yang dihubungi pewarta BeritaHUKUM.com, Jum'at (16/3) melalui sambungan telepon membenarkan apa yang disampaikannya itu. Namun, ia mengirim chat tersebut ke grup WA DPRA Forum, bukan chat pribadi dengan Irwandi.
"Chat itu saya kirim ke grup DPRA forum, bukan dikirim ke chat pribadi Irwandi," ujar Abdullah Saleh.
Lebih lanjut Abdullah Saleh mengungkapkan bahwa, dalam pembahasan RAPBA 2018 Irwandi tidak pernah melakukan komunikasi yang baik dengan DPRA. Padahal, pihaknya sudah mengajak berulangkali dalam berbagai kesempatan baik dalam pertemuan langsung atau melalui medsos untuk duduk bersama dan mencari solusi untuk kebaikan rakyat Aceh, akan tetapi Gubernur tidak pernah menggubris dan justru berkolaborasi untuk kepentingan pusat daripada kepentingan Aceh.
Bagi Abdullah Saleh, Pergub tidak menjadi masalah. Namun yang menjadi persoalan terkait arah kebijakannya yang ingin menghancurkan politik ke Acehan. Irwandi menurutnya tidak pernah serius dan tidak pernah menunjukkan itikad yang baik, meski telah mengirim Tim Anggaran Pemerintah Aceh (TAPA), tapi sebenarnya mereka dibungkam sampai tidak bisa berbicara dalam pembahasan APBA.
"Ini sudah kelihatan di awal. Kolaborasi itu dalam proses APBA yang ujung-ujungnya digiring seperti sekarang ini. Tujuannya ingin melumpuhkan kekuatan politik baik infrastruktur politik atau suprastruktur politik," pungkas Abdullah Saleh.(bh/sul) |