Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Politik    
Pariwisata
Prabowo-Sandi Janji Fokus Pengembangan Pariwisata Halal, Taufan: Ini Dapat Menjadi Solusi Ekonomi
2018-10-17 11:15:08
 

Ilustrasi. refleksi di atas Gunung Rinjani di Lombok.(Foto: @Muslim_Traveler)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Salahuddin Uno, dalam visi-misinya mencantumkan pengembangan wisata halal. Rencana tersebut tercantum dalam visi misi berjudul Empat Pilar Menyejahterakan Indonesia Adil Makmur bersama Prabowo-Sandi. Visi misi mereka diunggah oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di laman resminya.

Keinginan menjadikan Indonesia sebagai pusat tujuan wisata halal dunia secara eksplisit tercantum dalam bagian Program Aksi Ekonomi poin 19.

"Menjadikan Indonesia sebagai pusat pengembangan ekonomi syariah, industri kreatif muslimah, dan tujuan wisata halal dunia," demikian mengutip poin 19 bagian Program Aksi Ekonomi poin 19 visi misi Prabowo-Sandi yang diunggah di laman KPU.

Program Aksi Ekonomi poin 19 itu merupakan penjabaran dari bagian Pilar Ekonomi poin 7. Pada butir tersebut dijelaskan bahwa Prabowo-Sandi bertekad menciptakan sumber-sumber pertumbuhan baru, termasuk pariwisata, ekonomi kreatif, ekonomi digital, startup, industri syariah, dan maritim.

Hal ini disambut positif oleh Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Taufan Rahmadi. Taufan mengatakan bahwa pariwisata halal dan industri syari'ah ini adalah upaya untuk merebut pangsa pasar wisatawan muslim yang ada di dunia.

"Hal ini akan berdampak positif dan Indonesia perlu merebut segmentasi ini di dunia, hal ini dapat menjadi solusi bukan hanya untuk pariwisata saja, ini akan menghadirkan "Efek Domino" yang bermuara pada peningkatan dan perbaikan perekonomian Indonesia," ujar Tokoh Pariwisata Halal Indonesia ini.

Adapun, Mastercard-CrescentRating Global Muslim Travel Index 2017 (GMTI 2017), pariwisata global merilis sekitar 121 juta wisatawan muslim internasional pada 2016, sebuah angka yang diproyeksikan tumbuh menjadi 156 juta pada 2020. Dan, pengeluaran perjalanan segmen ini diperkirakan mencapai 300 miliar dolar AS pada 2026.

Dan yang terbaru, berdasarkan riset sekaligus penilaian dari Global Muslim Travel Index (GMTI) yang dirilis oleh Mastercard-CrescentRating, Indonesia masuk peringkat kedua sebagai tujuan wisata muslim dunia pada 2018.

Posisi ini meningkat dari 2017 yang masih menempati rangking tiga. Sementara pada posisi pertama masih diduduki oleh Malaysia. Malaysia mendapat skor 80,6, Indonesia memiliki kedudukan yang sama dengan United Arab Emirates memiliki skor 72,8. Selanjutnya Turki berada di peringkat empat dengan skor 69,1. Lalu Arab Saudi menyusul pada peringkat lima yang skornya mencapai 68,7

Pasar yang gemuk ini dipengaruhi pertumbuhan demografi muslim yang diprediksi lebih dari dua kali lebih cepat dari populasi dunia antara 2015 dan 2060. Dalam beberapa dekade mendatang, populasi dunia diproyeksikan tumbuh 32 persen, dan jumlah umat Islam diperkirakan meningkat 70 persen-dari 1,8 miliar pada 2015 menjadi hampir 3 miliar pada 2026.

Taufan menjelaskan peluang pertumbuhan ekonomi jika Indonesia mengembangkan pariwisata halal.

"Ketika para wisatawan muslim datang ke Indonesia, tentunya mereka akan membelanjakan uangnya di Indonesia, dan ini sangat positif bagi perekonomian dalam negeri kita" ujar Mantan Katua Badan Promosi Pariwisata Daerah NTB Periode 2014-2016 ini.

Selain itu, menurut Taufan Indonesia bukanlah negara baru dalam pengembangan wisata halal ini, di tahun 2015 Indonesia pernah meraih penghargaan dunia Wisata Halal.

"Pada Tahun 2015 Lombok pernah menjadi salah satu yang terbaik di dunia dan mendapatkan 2 penghargaan dari dunia, yaitu "The World Best Halal Destination" dan "The World Best Halal Honeymoon Destination, ini modal yang luar biasa untuk Indonesia kedepan" ujar mantan anggota Tim 10 Percepatan Pembangunan Destinasi Wisata Kemenpar ini.(bh/mnd)



 
   Berita Terkait > Pariwisata
 
  Penurunan Pariwisata di Bali Berdampak Besar Terhadap Ekonomi Masyarakat
  Maksimalkan Potensi Pariwisata, Komisi IV DPRD Kaltim Studi Banding ke Jawa Barat
  Pak Jokowi, Pariwisata Indonesia Juga Semakin Gak Beres Nih
  Sensasi Menjelajah Lautan dengan De' Kartini
  Menpar Memberikan Penghargaan Uang Tunai Jutaan Rupiah dalam APWI 2018
 
ads1

  Berita Utama
Mudik Lebaran 2024, Korlantas: 429 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan

Kapan Idul Fitri 2024? Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 10 April, Ini Versi NU dan Pemerintah

Refly Harun: 6 Ahli yang Disodorkan Pihak Terkait di MK Rontok Semua

PKB soal AHY Sebut Hancur di Koalisi Anies: Salah Analisa, Kaget Masuk Kabinet

 

ads2

  Berita Terkini
 
Pengemudi Mobil Plat TNI Palsu Cekcok dengan Pengendara Lain Jadi Tersangka Pasal 263 KUHP

Apresiasi Menlu RI Tidak Akan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Selain Megawati, Habib Rizieq dan Din Syamsuddin Juga Ajukan Amicus Curiae

TNI-Polri Mulai Kerahkan Pasukan, OPM: Paniai Kini Jadi Zona Perang

RUU Perampasan Aset Sangat Penting sebagai Instrument Hukum 'Palu Godam' Pemberantasan Korupsi

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2