Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Amerika Serikat
Presiden Trump dan Putin Terlibat Perang Kata-kata
2017-04-13 09:25:40
 

Presiden Putin mengakui hubungan Rusia-AS bertambah buruk di bawah Presiden Trump.(Foto: Istimewa)
 
AMERIKA SERIKAT, Berita HUKUM - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepercayaan antara negaranya dan Amerika Serikat memburuk sejak Presiden Trump menjabat.

Pernyataan-pernyataan mereka menunjukkan jurang yang dalam mengenai konflik di Suriah.

Inilah beberapa serangan yang dilontarkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump:

'Binatang'

Donald Trump mengatakan Rusia mendukung "binatang" ketika merujuk pada dukungan Rusia untuk Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Pernyataan ini dikeluarkan menyusul serangan yang diduga sebagai serangan senjata kimia di Khan Sheikhoun, Provinsi Idlib, yang dikuasai pemberontak di Suriah utara pekan lalu.

Militer Suriah dengan dukungan Rusia dilaporkan melakukan serangan dengan gas beracun tetapi kubu Suriah dan Rusia menegaskan gas beracun timbul karena serangan militer Suriah menghantam gudang persenjataan pemberontak.

"Kita melihat anak-anak yang cantik dan tampan meninggal dunia di pangkuan ayah mereka, atau anak-anak yang mengalami kesulitan nafas dan kita tahu... mereka meninggal," kata Trump kepada saluran televisi Fox Business Network.

Korban serangan gas beracunHak atas fotoEPA
Image captionSerangan yang diduga gas beracun di Khan Sheikhoun menyebabkan 89 orang meninggal dunia.

Ditambahkannya, "Terus terang, Putin mendukung seorang yang benar-benar jahat... jika Rusia tidak masuk ke Suriah dan mendukung binatang ini, maka masalah ini tidak akan timbul."

Langgar hukum

Presiden Putin menolak tudingan bahwa Suriah berada di balik serangan senjata kimia dengan mengatakan Suriah sudah menyerahkan persenjataan kimia.

"Mana buktinya bahwa pasukan Suriah menggunakan senjata kimia. Tidak ada," tegasnya.

Sebaliknya Putin mengecam serangan rudal yang dilancarkan oleh Amerika Serikat terhadap pangkalan udara Suriah sebagai tanggapan atas dugaan serangan gas beracun di Khan Sheikhoun, Provinsi Idlib.

"Tetapi terjadi pelanggaran hukum internasional. Itu jelas bukti nyata."

Memburuk

Sebelumnya diharapkan bahwa hubungan antara Amerika Serikat dengan Rusia, di bawah pemerintahan Presiden Trump, akan membaik. Namun menurut Presiden Putin, yang terjadi justru sebaliknya.

"Kita dapat mengatakan bahwa tingkat kepercayaan di tataran kerja, terutama di tataran militer, belum membaik, tetapi justru memburuk."

Lavrov dan TillersonHak atas fotoALEXANDER NEMENOV/AFP
Image captionMenlu Rusia Sergei Lavrov (kanan) dan Menlu AS Rex Tillerson (kiri) menggelar jumpa pers di Moskow pada Rabu (12/04).

Perang kata-kata tersebut dilontarkan oleh presiden AS dan Rusia sebelum Putin menggelar pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Amerika Rex Tillerson di Moskow pada Rabu (12/4).

Usai pertemuan, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan pembicaraan dengan Tillerson berlangsung terus terang dan berbobot.

Dikatakannya topik-topik tertentu menjadi bom waktu yang diwariskan dari pemerintahan mantan Presiden Barack Obama.

Di sisi lain Tillerson menegaskan dua negara yang mempunyai kekuatan nuklir tersebut tidak seharusnya mempunyai hubungan seburuk ini.(BBC/bh/sya)



 
   Berita Terkait >
 
 
 
ads1

  Berita Utama
PKB soal AHY Sebut Hancur di Koalisi Anies: Salah Analisa, Kaget Masuk Kabinet

Sampaikan Suara yang Tak Sanggup Disuarakan, Luluk Hamidah Dukung Hak Angket Pemilu

Dukung Hak Angket 'Kecurangan Pemilu', HNW: Itu Hak DPR yang Diberikan oleh Konstitusi

100 Tokoh Deklarasi Tolak Pemilu Curang TSM, Desak Audit Forensik IT KPU

 

ads2

  Berita Terkini
 
Polda Metro Respon Keluhan Pedagang Ikan Modern Muara Baru Jakarta Utara dengan Pengelola Pasar

Nikson Nababan Menyatakan Siap Maju Pilgub Sumut, Jika Mendapat Restu Ibu Megawati

BP2MI Siap Sambut 9.150 Pekerja Migran Indonesia yang Cuti Lebaran 2024 dan Habis Masa Kontraknya Kembali ke Tanah Air

Datang Lapor ke Komnas HAM, MPA Poboya Adukan Polres Palu ke Komnas HAM, Dugaan Kriminalisasi

Gelar Rakor Lintas K/L, Polri Pastikan Mudik-Balik Lebaran 2024 Berjalan Aman dan Nyaman

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2