Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Gempa
Ratusan Tewas Akibat Gempa 7,8 SR di Nepal
Saturday 25 Apr 2015 22:25:53
 

Pemeritah menetapkan keadaan darurat di kawasan yang dilanda gempa. Pemerintah Nepal menyatakan butuh bantuan badan-badan internasional.(Foto: by Twitter)
 
NEPAL, Berita HUKUM - Sedikitnya 876 orang tewas akibat gempa besar di Nepal dan pihak berwenang mengatakan masih banyak korban yang terperangkap di bawah puing-puing.

Gempa berkekuatan 7,8 skala Richter menghantam kawasan antara ibukota Kathmandu dan kota Pokhara, seperti dinyatakan Kantor Geologi Amerika Serikat.

Getaran gempa juga terasa di wilayah sekitar dan korban jiwa dilaporkan jatuh di India, Bangladesh, Tibet, serta kawasan pegunungan Mount Everest.

Pemerintah Nepal menetapkan keadaan darurat di kawasan yang terkena gempa.
Menteri Informasi Nepal, Minendra Rijal, mengatakan kerusakan parah di pusat gempa dan belum banyak diperoleh informasi dari tempat itu.

"Kami membutuhkan dukungan dari berbagai badan internasional yang lebih mengetahui dan memiliki peralatan untuk keadaan darurat yang kami hadapi sekarang," jelasnya.

Juru bicara Kepolisian Nepal menjelaskan kepada BBC bahwa sedikitnya 876 orang tewas akibat gempa tersebut dengan 500 lebih di antara korban tewas di Khatmandu.

Jumlah korban yang cedera mencapai 1.700 lebih dan petugas penyelamat bersama warga terus mencari korban yang terperangkap di bawah puing-puing reruntuhan.

Sejumlah bangunan bersejarah juga rusak, termasuk menara Dharahara yang menjadi salah satu lambang Khatmandu.

Gempa di Nepal ini memicu longsor di Mount Everest dan menewaskan sedikitnya delapan orang, sementara lima lain tewas di Tibet.

Pihak berwenang India mengatakan tecatat 35 orang tewas dengan satu korban jiwa dilaporkan di Bangladesh.

Getaran gempa juga terasa di kawasan sekitar dan korban jiwa dilaporkan juga jatuh di India, Bangladesh, dan Tibet. petugas penyelamat bersama warga terus mencari korban yang terperangkap di bawah puing-puing.

Gempa terjadi pada 11:41 waktu setempat, dengan gempa susulan terus. Dampak gempa itu luas, dengan tremor terkait - dan kematian - yang dilaporkan di perbatasan Nepal-China, di Bangladesh, dan di Tibet. Tremor juga dirasakan di New Delhi, India.

Di Gunung Everest, longsoran terlihat. Di Kathmandu, (populasi 1.000.000), banyak rumah dan bangunan terkenal dan landmark telah rusak parah: terkenal Bhimsen Tower tumbang, dan stupa Boudanath telah retak parah.

Nepal secara resmi Republik Demokratik Federal Nepal, adalah sebuah negara yang terkurung daratan yang terletak di Asia Selatan. Dengan penduduk sekitar 27 juta, dengan mayoritas agamanya Hindu oleh sekitar 81,3% di Nepal ini yang terletak di Himalaya dan berbatasan di utara dengan Republik Rakyat Cina, dan ke selatan, timur, dan barat dengan Republik India. Nepal dipisahkan dari Bangladesh oleh sempit India Siliguri Koridor dan dari Bhutan oleh negara bagian India Sikkim. Kathmandu adalah ibukota negara dan kota metropolitan terbesar.

The utara pegunungan Nepal memiliki delapan dari sepuluh gunung tertinggi di dunia, termasuk titik tertinggi di Bumi, Gunung Everest, yang disebut Sagarmatha (dalam bahasa Nepal. Lebih dari 240 puncak lebih dari 20.000 kaki (6.096 m) di atas permukaan laut yang terletak di Nepal. Wilayah Terai selatan yang subur dan lembab.(LR/BBC/wiki/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Gempa
 
  Gempa Mematikan 7,8 SR di Turki dan Suriah, Total Korban Meninggal Sedikitnya 3.500 Orang
  Team AREA DPD Bekasi Peduli Kirim Bantuan ke Lokasi Gempa Bumi Cianjur
  6 Orang Meninggal dalam Gempa Magnitudo 6,1 Mengguncang Malang
  Sebanyak 42 Orang Meninggal Dunia Akibat Gempa 6,2 SR di Sulawesi Barat
  Konsisten Dampingi Lombok, Wujud Ta'awun MDMC dan LazisMu untuk Negeri
 
ads1

  Berita Utama
Mudik Lebaran 2024, Korlantas: 429 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan

Kapan Idul Fitri 2024? Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 10 April, Ini Versi NU dan Pemerintah

Refly Harun: 6 Ahli yang Disodorkan Pihak Terkait di MK Rontok Semua

PKB soal AHY Sebut Hancur di Koalisi Anies: Salah Analisa, Kaget Masuk Kabinet

 

ads2

  Berita Terkini
 
Pengemudi Mobil Plat TNI Palsu Cekcok dengan Pengendara Lain Jadi Tersangka Pasal 263 KUHP

Apresiasi Menlu RI Tidak Akan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Selain Megawati, Habib Rizieq dan Din Syamsuddin Juga Ajukan Amicus Curiae

TNI-Polri Mulai Kerahkan Pasukan, OPM: Paniai Kini Jadi Zona Perang

RUU Perampasan Aset Sangat Penting sebagai Instrument Hukum 'Palu Godam' Pemberantasan Korupsi

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2