Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Gaya Hidup    
Samsung
Samsung Minta Pengguna Matikan Ponsel Galaxy Note 7 Sekarang
2016-10-11 12:19:33
 

Samsung menarik telepon pintar Note 7 dari pasar dunia karena baterai "yang meledak.(Foto: Istimewa)
 
KOREA SELATAN, Berita HUKUM - Samsung menyatakan bakal menghentikan penjualan Galaxy Note 7 di seluruh dunia seraya meminta para penggunanya mematikan ponsel tersebut sekarang.

"Karena keselamatan konsumen tetap menjadi prioritas utama kami, Samsung akan meminta seluruh mitra ritel di seluruh dunia untuk berhenti menjual dan menukar Galaxy Note 7 selagi penyelidikan berlangsung," sebut Samsung dalam pernyataan resmi.

Kepada khalayak yang masih menggunakan Galaxy Note 7, Samsung mengimbau agar mereka berhenti memakai ponsel itu.

"Para konsumen dengan produk awal Galaxy Note 7 atau Galaxy ote 7 yang sudah diganti semestinya mematikan dan berhenti menggunakan peranti tersebut."

Samsung menarik 2,5 juta unit Galaxy Note 7 pada September lalu setelah sejumlah laporan menyebutkan bahwa baterai peranti itu meledak dan mengepulkan asap. Selanjutnya, Samsung mengeluarkan ponsel Galaxy Note 7 edisi pengganti untuk para konsumen.

Akan tetapi, masalah tetap kunjung timbul.

Seorang pria di Negara Bagian Kentucky, Amerika Serikat, mengaku bangun tidur dengan kondisi kamar penuh asap akibat Galaxy Note 7. Kemudian awak pesawat penerbangan domestik di AS harus mengevakuasi seluruh penumpang lantaran ponsel keluaran terbaru Samsung itu mengeluarkan asap di kabin pesawat.

Sebelumnya, Garuda Indonesia telah meminta kepada seluruh penumpang untuk tidak mengoperasikan Samsung Galaxy Note 7.

Sementara, Samsung mungkin saja tergesa-gesa meluncurkan Galaxy Note 7 untuk mencoba meredam iPhone 7 buatan Apple.

Hal ini disampaikan sejumlah analis kepada kantor berita AFP, setelah muncul pemberitaan bahwa Samsung 'mengatur ulang jadwal produksi' Galaxy Note 7 menyusul berbagai laporan pengguna bahwa unit tersebut bisa terbakar.

"Kami sedang menata ulang volume produksi," kata juru bicara Samsung.
"Langkah ini ditujukan untuk meningkatkan kontrol kualitas dan memungkinkan penyelidikan menyeluruh atas insiden meledaknya Galaxy Note 7."

Diperkirakan terdapat 2,5 juta unit Galaxy Note 7 dan Samsung harus menarik semua ponsel ini untuk mengatasi baterai bisa 'meledak dan terbakar'.

Beberapa pengguna melaporkan bahwa unit yang sudah diganti juga 'mengeluarkan asap'.

Operator seluler di Amerika Serikat, AT&T dan T-Mobile mengumumkan bahwa program pertukaran Galaxy Note 7 untuk sementara dihentikan terhitung mulai hari Minggu (9/10).
Pernyataan bahwa mereka menata ulang proses produksi sebagai 'penghentian sementara' telepon genggam pintar tersebut.

Para analis mengatakan insiden terbaru ini 'membuat Samsung malu' perusahaan yang selama ini membanggakan diri sebagai ikon inovasi dan kualitas.

"Masalah yang dihadapi Samsung sangat serius ... ini bisa memaksa mereka menghentikan pemasaran Galaxy Note 7," kata S.R. Kwon, analis di Dongbu Securities.
"Ini akan merusak citra Samsung dan juga mempengaruhi seri Galaxy yang lain," tambahnya.(BBC/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Samsung
 
  Gandeng DANA dan GoPay, Samsung Pay Resmi Meluncur di Indonesia
  Samsung Galaxy Note 9 Siap Launching di Brooklyn, NY
  Samsung Siap Luncurkan Ponsel Galaxy S9 dan Galaxy S9+
  Samsung Siap Ungkap Galaxy S9 Bulan Depan
  Galaxy Note 8 Siap Meluncur, Samsung Sebarkan Video Teaser
 
ads1

  Berita Utama
PKB soal AHY Sebut Hancur di Koalisi Anies: Salah Analisa, Kaget Masuk Kabinet

Sampaikan Suara yang Tak Sanggup Disuarakan, Luluk Hamidah Dukung Hak Angket Pemilu

Dukung Hak Angket 'Kecurangan Pemilu', HNW: Itu Hak DPR yang Diberikan oleh Konstitusi

100 Tokoh Deklarasi Tolak Pemilu Curang TSM, Desak Audit Forensik IT KPU

 

ads2

  Berita Terkini
 
Polda Metro Respon Keluhan Pedagang Ikan Modern Muara Baru Jakarta Utara dengan Pengelola Pasar

Nikson Nababan Menyatakan Siap Maju Pilgub Sumut, Jika Mendapat Restu Ibu Megawati

BP2MI Siap Sambut 9.150 Pekerja Migran Indonesia yang Cuti Lebaran 2024 dan Habis Masa Kontraknya Kembali ke Tanah Air

Datang Lapor ke Komnas HAM, MPA Poboya Adukan Polres Palu ke Komnas HAM, Dugaan Kriminalisasi

Gelar Rakor Lintas K/L, Polri Pastikan Mudik-Balik Lebaran 2024 Berjalan Aman dan Nyaman

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2