Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Nusantara    
Budaya
Situs Sengkreaaq Suatu Sejarah Leluhur di Sendawar
Monday 03 Feb 2014 08:37:49
 

Mantan Gubernur Kaltim, Yurnalis Ngayoh.(Foto: BH/gaj)
 
SAMARINDA, Berita HUKUM - Situs Sengkreaaq yang berada di kampung Jelemuq yang saat ini masuk wilayah Kecamatan Tering Kabupaten Kutai Barat (Kubar) Kalimantan Timur (Kaltim) yang dari turun temurun dikenal sebagai tempat pemujaan oleh leluhur, yang hingga saat ini memiliki nilai sejarah dan menjadikan tempat tersebut sebagai suatu tempat atau obyek wisata yang berada di wilayah Kubar.

Berbicara mengenai Sengkreaaq dan perjalanan sejarahnya, menurut Yurnalis Ngayoh, mantan Gubernur Kalimantan Timur kepada BeritaHUKUM.com dikediaman, Jumat (31/1) malam mengatakan, ungkapan yang dilontarkan Bupati Kutai Barat, Ismail Thomas, dalam acara Ritual Adat Beliatn Nalitn Tautn pada tempat situs Ancur / pancuran Sengkreaaq beberapa waktu lalu yang menjelaskan silsila adat Kubar masih ada kekurangan dari keturunan Sengreaak yang menguasai tanah Dayak, sebut Yurnalis Ngayoh.

"Dari kisah situs sentawar Aji Tulur menikah dengan Mook Manaar Bulatn dan melahirkan 5 keturunan yang menguasai ke 5 etnis, yaitu Etnis Tunjung, Etnis Benuaq, Etnis Bahau dan Puncan, Etnis Modang dan Etnis Kutai," ujar Ngayoh.

Mantan Gubernur Kaltim juga memaparkan bahwa, Situs Sengkreaaq yang berada di kampung Jelemuq yang saat ini dijadikan obyek wisata, mulanya hanya ditempat 8 orang yang salah satunya seorang perempuan bernama Sengkreaaq Lacaq. Dari Sengkreaaq Lacaq menurunkan seorang pria bernama Aji Tulur Jejangkat.

Dalam kisahnya dikatakan Aji Tulur Jajangkat menikah dengan Mook Manaar Bulatn, dari perkawinannya melahirkan 5 orang anak yang menguasai etnis Kutai dan Dayak.

Anak ke- 1, yang diberi nama Swalas Gunaq, diserahi mandat kerajaan untuk etnis Tunjung, anak ke-2 yang diberi nama Naras Gunaq untuk etnis Benuaq, anak ke-3 yang diberi nama Jelivan Benaq menguasai Etnis Bahau, anak ke -4 Tatan Gunaq untuk etis Modang, dan anak ke- 5 Puncan Karnaq untuk wilayah etnis Kutai, sebut Yurnalis Ngayoh.

"Jadi bukan hanya 4 anak keturunanan dari Aji Tulur Jejangkat dan Mook Manaar Bulatn, namun ada 5 anak yang tersebar di kelima etis dayak dan Kutai," ujar Nyayoh.

Yurnalis Ngayoh menambahkan, apa yang dikatan Ismail Thomas Bupati Kutai Barat mungkin ada benarnya, dari kelima orang anak tersebut, ada satu anak yang selalu tertinggal dalam sejarah sebagaimana kisah sejarah yang berada di Jawa, kalau di Majapahit ada Kudungga, di sejarah kerajaan Sendawar juga dikenal dengan nama Kudungan. Hal tersebut tentunya kita dapat mengikuti dengan saksama perjalanan sejarah dan silsilah bagi Etnis Tunjung dan Etnis Benuaq, Etnis Bahau di Kutai Barat, Etnis Modang di Kutai Timur serta Etnis Kutai di kutai Kartanegara, pungkas Yurnalis Ngayoh.(bhc/gaj)



 
   Berita Terkait > Budaya
 
  Kenduri dan Kirab Agung Nusantara Jelang HUT RI Ke 77, Boki Ratu Nita: Budaya Menjadi Induk Segala Produk Hukum
  Nadiem Makarim Harus Belajar Kembali Tentang Kebudayaan
  Yang Diharapkan Dari Platform Indonesiana
  MUI Dukung Penuh Tradisi Merlawu untuk Dakwah Islam
  Revitalisasi TIM, Anies Berharap dapat Membentuk Ekosistem Kebudayaan Berkelas Dunia
 
ads1

  Berita Utama
PKB soal AHY Sebut Hancur di Koalisi Anies: Salah Analisa, Kaget Masuk Kabinet

Sampaikan Suara yang Tak Sanggup Disuarakan, Luluk Hamidah Dukung Hak Angket Pemilu

Dukung Hak Angket 'Kecurangan Pemilu', HNW: Itu Hak DPR yang Diberikan oleh Konstitusi

100 Tokoh Deklarasi Tolak Pemilu Curang TSM, Desak Audit Forensik IT KPU

 

ads2

  Berita Terkini
 
Polda Metro Respon Keluhan Pedagang Ikan Modern Muara Baru Jakarta Utara dengan Pengelola Pasar

Nikson Nababan Menyatakan Siap Maju Pilgub Sumut, Jika Mendapat Restu Ibu Megawati

BP2MI Siap Sambut 9.150 Pekerja Migran Indonesia yang Cuti Lebaran 2024 dan Habis Masa Kontraknya Kembali ke Tanah Air

Datang Lapor ke Komnas HAM, MPA Poboya Adukan Polres Palu ke Komnas HAM, Dugaan Kriminalisasi

Gelar Rakor Lintas K/L, Polri Pastikan Mudik-Balik Lebaran 2024 Berjalan Aman dan Nyaman

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2