Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Opini Hukum    
Energi Alternatif
Sudah Siapkah Pemerintah Mencari Energi Alternatif ???
Sunday 24 Mar 2013 03:06:00
 

 
Oleh: Sean Nasoetion

...Bila betul apa yang dikatakan Wamen ESDM, bahwa cadangan minyak bumi kita saat ini tinggal 4 milyar barrel atau setara dengan penggunaan 12 tahun lagi, bila tingkat konsumsi tetap seperti skrg ini (tapi kecenderungannnya akan terus naik)...

Pertanyaannya sudah siapkah pemerintah mencari energi alternatif??? Bila melihat upaya2 yg telah dan sedang dilakukan saat ini dalam penelitian maupun pengembangan energi alternatif terbaharukan dan kebijakan pemerintah yg tdk jelas ttg energi alternatif, tampaknya 12 tahun lagi negara kita mau tidak mau harus secara sukarela keluar dari keanggotaan OPEC, karena saat itu kita tidak lagi diperhitungkan sebagai negara pengekspor minyak dunia, namun sebagai negara importir minyak terbesar...

Saat itu anak cucu kita hanya menerima warisan berupa utang2 pemerintah dari kontrak kerja perminyakan, sumur2 kering tanpa minyak, bangkai2 kilang, kolong2, limbah serta lingkungan yang rusak...Tampaknya ungkapan yg menyatakan bahwa "Bumi ini bukanlah warisan dari nenek moyang kita, melainkan pinjaman dari anak cucu kita"...tinggal slogan kosong belaka...

Bila Bumi dianggap sebagai pinjaman dari anak cucu kita, seyogyanya bumi yg kita wariskan nanti kepada anak cucu harus jauh lebih bagus dari kondisi yang ada sekarang, tapi kenyataannya yg kita wariskan adalah bumi yang hancur lebur berantakan...

Hal itu karena prilaku kita dalam mengeksploitasi SDA (minyak) melebihi perilaku harimau yang tidak ketemu mangsa 1 bulan...

Seharusnya kita bersyukur karena Allah telah menganugerahi bangsa kita dgn kekayaan SDA (termasuk minyak bumi) yg melimpah dibanding negara2 lain...
tapi dengan kekakayaan tsb kita terlena dan dininabobokan, sehingga terlambat mengantisipasi segala kemungkinan...

Salah satu energi alternatif yang tak akan habis selama bumi blm kiamat sebetulnya adalah energi surya (solar energy), yang setiap detik, menit, jam, hari, tahun sebetulnya bisa kita panen krn kita berada di negara tropis dgn matahari bersinar sepanjang tahun, tapi mengapa tdk kita lakukan, tapi justru negara 4 musim dgn hanya 3 bln sinar matahari yg mengembangkannya...

Demikian juga energi air, angin, panas bumi (geothermal), yang melimpah...
Mengapa kita seperti menyia-nyiakan nikmat & rahmat Allah tsb dengan mubazir???
Apakah kita mmg termasuk golongan orang2 yg tdk pandai mensyukuri nikmat, sehingga bencana yang terus menerus kita dapatkan???...

• Penulis adalah Dosen dan Pemerhati Masalah Lingkungan dan Ekonomi.
• panisean@yahoo.com



 
   Berita Terkait > Energi Alternatif
 
  Prabowo-Sandi Siapkan Strategi Dorongan Besar Wujudkan Kedaulatan Energi
  Harga Energi Baru Terbarukan (EBT) Masih Relatif Mahal
  DPR Minta Negara Produsen Minyak Kembangkan Energi Ramah Lingkungan
  Aturan Energi Bersih Mesti Adil
  Ada 9 Pembangkit Senilai Rp20,6 Triliun Segera Teken Jual Beli Listrik ke PLN
 
ads1

  Berita Utama
Mengapa Dulu Saya Bela Jokowi Lalu Mengkritisi?

Mudik Lebaran 2024, Korlantas: 429 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan

Kapan Idul Fitri 2024? Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 10 April, Ini Versi NU dan Pemerintah

Refly Harun: 6 Ahli yang Disodorkan Pihak Terkait di MK Rontok Semua

 

ads2

  Berita Terkini
 
Mengapa Dulu Saya Bela Jokowi Lalu Mengkritisi?

5 Oknum Anggota Polri Ditangkap di Depok, Diduga Konsumsi Sabu

Mardani: Hak Angket Pemilu 2024 Bakal Bikin Rezim Tak Bisa Tidur

Hasto Ungkap Pertimbangan PDIP untuk Ajukan Hak Angket

Beredar 'Bocoran' Putusan Pilpres di Medsos, MK: Bukan dari Kami

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2