JAKARTA, Berita HUKUM - Anggota DPR RI periode 2009-2019 Budiman Sudjatmiko menghadiri pelepasan 150 pekerja migran Indonesia (PMI) program Government to Government (G to G) Korea Selatan yang diselenggarakan Badan Pelindungan Pekerja Indonesia (BP2MI), di Hotel Menara Peninsula, Slipi, Jakarta Barat, Senin (1/8/2023).
Dalam kesempatan itu, Budiman mengaku kagum cara pelepasan yang dilakukan oleh BP2MI terhadap anak-anak bangsa sebagai pekerja migran trampil dan berkompetensi.
"Ya memang seharusnya pelepasan penempatan pekerja seperti itu, sebagai pahlawan devisa, sebagai agen bangsa, sudah selayaknya melepas seperti para duta bangsa. Karena mereka akan berkontribusi bagi negara lain tapi juga mendapatkan devisa dan membawa pengalaman dan pengetahuan mereka ke Indonesia," kata Budiman kepada wartawan.
Aktivis serta politikus ini juga menilai pelepasan seperti itu membangkitkan semangat dan percaya diri para pejuang devisa negara untuk berkompetisi secara global.
"Merekalah yang nanti akan menjadi cikal bakal masyarakat Indonesia yang mengglobal dan industrial, jadi ini masa depan Indonesia," cetus Budiman.
Sementara Kepala BP2MI Benny Rhamdani menyatakan, bahwa lembaganya terus berbenah dan melakukan program-program terobosan demi kepentingan pelindungan pekerja migran Indonesia yang semakin baik.
"Terobosan yang BP2MI lakukan demi memuliakan Pekerja Migran Indonesia, beberapa diantaranya adalah, merubah stigma dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang tidak terdidik dan terlatih, menjadi pekerja migran Indonesia yang terdidik, terlatih, serta menguasai bahasa asing. Penyediaan fasilitas seperti lounge, fast track, dan help desk, dan lain sebagainya,” paparnya.
Namun berbagai perlakuan istimewa tersebut, lanjut Benny, juga harus didukung dengan pembenahan sikap pelayanan aparatur negara kepada publik, serta pembaharuan sistem digital yang mudah diakses.
“Selamat atas keberangkatannya, tetap pegang prinsip, jangan sampai memalukan nama Indonesia kepada dunia luar. Tetap tegak dan busungkan dada pada waktu berangkat dan pulang nanti,” imbuhnya.
Sekedar informasi, sejak Januari hingga Juli 2023 BP2MI telah melepas lebih dari 7.000 pekerja migran Indonesia program G to G Korea Selatan. Dan apabila di total semua skema penempatan, maka sebanyak 158,865 pekerja migran Indonesia telah ditempatkan secara resmi dari awal tahun 2023.(bh/amd) |