SIKAP - Kenegarawan kembali ditunjukan melalui Rustringsih, wagub Jateng yang jug mantan Bupati Kebumen. Sesuai dengan prediksi para pakar jauh sebelumnya, Rustriningsih tidak disetujui PDIP menjadi Cagub Jateng. Ada hambatan psikologis pada Megawati,selaku Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Figur Rustringsih memang berbeda dengan kebanyakan politisi atau elit PDIP. Dia lebih merakyat dan populer di Jateng. Dicintai oleh rakyatnya. Analisa yang mengemuka perihal penolakan Mega terhadap Rustringsih adalah kekahwatiran Mega pada diri Rustriningsih yang nanti akan lebih populer. Rustriningsih punya semua potensi untuk kalahkan Megawati dimasa depan dan menjadi simbol / Ikon baru untuk PDIP. Sosok Rustringsih juga sangat beda dengan Mega. Rustri jauh lebih cerdas, ramah, berwibawa, punya track record bagus, masa depan PDIP cerah. Namun semua kelebihan Rustriningsih itulah yang jadi bumerang terhadap dirinya jika dikaitkan dengan kepentingan pribadi Mega dan dinasti Bung Karno.
Rustri yang calon terkuat terpilih jadi Gubernur Jateng terpaksa harus "dibunuh" Megawati sebelum dirinya menjadi "lebih besar dan berbahaya". PDIP kembali menunjukan dirinya sebagai partai kolot, otoriter, tidak demokratis, egosentris dalam sosok Megawati. Si Pemilik Partai Sejati. Sikap kampungan dan menyedihkan dari Megawati itu dibalas Rustriningsih dengan sikap bijaksana dan arif, "Saya masih percaya, kesetiaan itu lebih punya nilainya meski pahit. Banyak pengalaman, kesetiaan itu berbuah pahit. Ujar Rustri. " Kita masih bisa berkarya tanpa harus memiliki jabatan. Kuncinya adalah integritas," kata Rustriningsih menanggapi putusan PDIP. "Cara mengelola kekuasaan itu tercermin dari bagaimana upaya meraih kekuasaan itu sendiri. " tambah Rustri. Elegan. Luar biasa
Rustriningsih adalah kader PDIP terbaik. Untuk itu dia memang harus "dihabisi" Megawati agar hegemoni Megawati dan klan Sukarno bertahan. Tapi semua yang dilakukan oleh Rustriningsih selama ini jadi catatan emas. Rakyat Jateng dan RI menunggu langkah besar dia selanjutnya.(bhc/tm2/rat)
|