JAKARTA, Berita HUKUM - Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta mengadakan kegiatan penguatan Zona Integritas, bertempat di Gedung I Lantai 3 Lapas Kelas IIA Salemba, Jum'at (27/8) pukul 10.00 WIB. Kegiatan dihadiri oleh Tim dari Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta, Tim Pokja WBBM Lapas Salemba, dan acara dibuka langsung oleh Kepala Lapas Klas IIA Salemba Yosafat Rizanto.
Dalam paparannya, Yosafat mengungkapkan inovasi yang sudah dilaksanakan oleh Lapas Salemba,
"Adapun inovasi tersebut antara lain, Aplikasi Si Ontel (Sistem Informasi Online Terpadu Lasamba) Fitur Layanan Si Ontel: pendaftaran kunjungan, Formulir Integrasi, Syarat Ijin Luar Biasa, Survey IKM serta diskusi dan pengaduan.
Dengan adanya Apliksai ini dimaksudkan untuk menghindari Pungli.
Aplikasi Lakuprima (Layanan Kunjungan Prioritas Manjakan Masyarakat)," ujarnya.
Dijelaskan Yosafat, layanan tersebut ditujukan kepada pengunjung dengan kriteria: Bumil, Balita, Lansia, Disabilitas serta pengunjung yang tidak membawa barang bawaan.
"Kriteria tersebut yang akan mendapatkan kompensasi layanan," imbuhnya.
Sementara untuk Aplikasi Si Gama (Sistem Aplikasi Gaji Mandiri), lanjut Yosafat, layanan ini akan mempermudah pegawai untuk melihat jumlah gaji melalui telepon seluler atau handphone masing-masing.
Selain itu, Yosafat menuturkan, selama PPKM terjadi penurunan IKM dan IPK.
"Namun (penurunan) tidak menyurutkan semangat kami, sehingga untuk meningkatkan survey IKM dan IPK kami lakukan kepada pihak-pihak yang bekerjasama seperti pengajar di kegiatan kerja," tukasnya.
Hal lain disampaikan Yosafat, terkait kegiatan pelayanan yang sudah dilaksanakan oleh Lapas Salemba yakni diantaranya: Pelayanan vaksinasi WBP (warga binaan pemasyarakatan) bekerjasama dengan pihak luar.
"Pelaksanaan vaksinasi tahap I terhadap 1.800 WBP dan tahap II akan dilaksanakan pada tanggal 6-8 September 2021 mendatang, dengan target 600 WBP perhari," ungkap Yosafat.
"Selama PPKM kegiatan keagamaan tetap dilaksanakan namun belum membuka layanan penitipan makanan WBP," tambahnya.
Layanan kegiatan kerja yang menjadi andalan Lapas Salemba ialah: produksi sandal hotel, Las listrik, Sablon, konveksi, Laundry serta potong rambut.
Dia menyampaikan, pada poin penguatan pengawasan telah menyediakan layanan sharing melalui chating dan akan segera direspon oleh operator, serta pengadaan kotak pengaduan.
Lebih lanjut, Yosafat mengatakan, untuk tugas Agen Perubahan, agen perubahan diberikan kesempatan memberikan arahan kepada petugas lain di apel tatap muka.
"Itu dimaksudkan agar menyalurkan energi positif kepada petugas lain," ucapnya.
Sekretaris Pembangunan Zona Integritas Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta, Sardi mengatakan, mendukung Lapas Salemba untuk meraih gelar WBBM.
"Lapas salemba sendiri merupakan lapas percontohan bagi satker lain dalam meraih gelar WBK/WBBM. Lapas Salemba termasuk 24 satker yang diusulkan ke tingkat TPN," lugas Sardi.
Sardi menyampaikan, rekomendasi kepada Unit Kerja WBK/WBBM meningkatkan pemahaman dan komitmen pimpinan serta pegawai pada unit kerja terhadap substansi tiap-tiap area perubahan.
"Seluruh petugas harus memahami terkait pembangunan ZI (zona integritas)," katanya.
Diantaranya, sebut Sardi, meningkatkan keterlibatan pimpinan unit kerja dalam implementasi manajemen kerja. Menyusun peta resiko di setiap unit kerja dengan memperhatikan potensi terjadinya penyimpangan integritas. Selanjutnya, Memperbaiki strategi komunika dari setiap unit kerja untuk meningkatkan kedekatan mereka dengan masyarakat atau pemangku kepentigan dengan cara mengefektifkan pengelola media. Serta menginformasikan kepada masyarakat tentang kinerja kita terutama kegiatan yang berkaitan dengan 6 area perubahan.
"Melakukan inovasi pelayanan yang sifatnya mendekatkan, mempermudah dan mempercepat waktu layanan, serta hospitality petugas kepada masyarakat sesuai core business unit kerja. Memberikan kesempatan kepada seluruh petugas agar mengekplorasi kemampuan guna menciptakan inovasi," jelas Sardi.
"Melakukan survey kepuasan masyarakat secara berkala atas kualitas dan integritas pelayanan," tambahnya.
Untuk survey kepuasan, sambung Sardi, akan dilaksanakan mulai tanggal 1-12 september 2021, jumlah yang ditargetkan 100 responden. Dan bentuk strategi guna mempersiapkan 100 responden tersebut agar membantu memberikan penilaian terbaik kepada kita.
Membangun dan mengimplementasikan sistem pelayanan terintegrasi antar unit kerja yang ada dalam suatu kawasan.
"Hal-hal yang harus dipersiapkan dalam menghadapi Desk Evaluasi adalah responden, paparan, jingle serta yel-yel," jelasnya.
Ketua Pokja Penguatan Pengawasan, Sumarwoto Hendra Budiman menyampaikan, dari paparan video profil, jingle serta yel-yel semua sudah sesuai namun ada masukan untuk gerakan yel-yel perlu lebih semangat lagi.
Hendra memberikan semangat kepada Lapas Salemba, untuk antisipasi di 3 bulan ini (september-november), untuk memberikan pelayanan terbaik pada pelayanan langsung ataupun aplikasi yang sudah diciptakan.
"Mengingatkan agar layanan publik tetap stabil dan menghindari komplain terhadap pelayanan publik yang sudah terlaksana," ujar Hendra.
Ketua Pokja Penataan Tatalaksana, Erinawita menambahkan, pihaknya memberikan masukan agar aplikasi Si Ontel, LakuPrima serta Si Gama ditayangkan narasinya dalam paparan karena untuk WBBM yang dinilai adalah inovasi pada pelayanan publik.
"Agar Agen Perubahan dan Duta Layanan Kunjungan paham dengan tugasnya. Ketua Pokja menguasai masing-masing bidangnya," ujarnya.
Erinawati menyarankan mulai dari pintu masuk sudah disosialisasikan bahwa Lapas Salemba menuju WBBM untuk menyiapkan 100 responden sebaiknya dibagi 6 pokja
Ia juga mengingatkan bahwa mulai dari OB, Tamping serta Seluruh petugas harus paham tentang WBBM.
"Diharapkan kerjasama, dukungan serta sosialisasi dari semuanya agar tercapai 100 % target WBBM," pungkasnya.(rls/bh/amp) |