JAKARTA-Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono ternyata tidak mempersoalkan pernyataan kontroversial Marzuki Alie soal pembubaran KPK dan memaafkan koruptor. Bahkan, SBU tahu tiap masalah dan tidak menyalahkan pernyataan wakil ketua Dewan Pembina PD tersebut.
“Saya sudah bicara dengan Bapak (SBY). Beliau bilang kalimat saya tidak ada salah, hanya kalimat itu dipotong. Dipotongnya, bubarkan KPK, maafkan koruptor. Itu kan kalimat potongan. Kalau kalimatnya lengkap tidak seperti itu,” kata Ketua DPR Marzuki Alie, saat acara buka puasa bersama di kediaman dinasnya, Jalan Widya Chandra, Jakarta, Jumat (5/8).
Marzuki meyakinkan wartawan bahwa setiap ada persoalan selalu berdiskusi dengan SBY untuk melakukan evaluasi. Tiap pertemuan dengan majelis tinggi partai selalu membicarakan topik atau isu yang hangat. Begitu pula dengan wacana pembubaran KPK dan memaafkan Koruptor. “Justru, kata (SBY) tidak ada masalah dan dibilang bagus," jelas dia.
Selain itu, Marzuki juga pernah dipanggil SBY untuk mendiskusikan masalah pembangunan gedung baru DPR, beberapa waktu lalu. Lagi-lagi SBY tak mempermasalahkannya. Justru tindakan Marzuki tidak ada salah sama sekali, karena hanya menyampaikan hasil rapat kepada publik. “Jadi tidak ada suatu yang salah," tandas sambil senyum.
Dalam kesempatan ini, Marzuki juga minta jangan hanya dirinya saja yang dievaluasi oleh partai terkait sikapnya yang kontroversial itu. Mestinya seluruh anggota DPR juga harus ada evaluasi. Proses evaluasi memang sudah menjadi kewajiban UU dan tidak perlu dipersoalkan. Masalahnya, evaluasi itu selama ini tidak pernah terungkap keluar. "Seluruh anggota DPR itu juga harus dievaluasi partainya," tandasnya.
Mosi Tidak Percaya
Dalam kesmepatan terpisah, anggota Fraksi Partai Golkar DPR Bambang Susatyo menyatakan, Marzuki Alie sudah kehilangan urat malu dengan menolak mundur dan tetap bersikukuh menjadi ketua yang berfungsi sebagai juru bicara seluruh anggota DPR. Untuk itu, dirinya bersama sejumlah anggota linta sfraksi DPR tetap menggalang mosi tidak percaya jilid dua atas Marzuki Alie.
Upaya ini untuk menunjukkan bahwa sebagain besar anggota DPR tidak percaya lagi terhadap kepemimpinan Marzuki. ”Sesungguhnya dia sudah secara de facto sudah tidak bisa diterima mayoritas anggota DPR. Jadi untuk Marzuki Alie, buat apa bertahan tanpa kehormatan,” seloroh anggota Komisi III DPR tersebut.
Bambang juga mendesak Badan Kehormatan (BK) DPR segera memproses laporan Serikat Pengacara Rakyat (SPR) yang disampaikan minggu lalu terkait pernyataan kontroversial Marzuki mendorong pembubaran KPK dan pengampunan koruptor. Partai Demokrat juga diminta segera mengambil langkah tegas terhadap Marzuki Alie. “Terserah, mau tetap mempertahankannya atau menggantikannya dengan figur lebih cerdas dan mengerti rasa keadilan masyarakat,” ujarnya.
Sebelumnya, sejumlah anggota DPR lintas fraksi pernah penggalangan mosi tidak percaya pada Oktober 2010 lalu. Langkah ini merupkan buntut pertemuan rahasia pimpinan DPR dengan calon Kapolri Timur Pradopo di ruang Ketua DPR Marzuki Alie. Aksi itu akhirnya teredam setelah Marzuki Alie dibantu pimpinan fraksi di DPR yang melobi seluruh pengusung mosi untuk berdamai dengan Marzuki.(tnc/rob)
|