JAKARTA (BeritaHUKUM.com) - Teknologi Augmented Reality (AR) merupakan penyatuan antara dunia virtual dan dunia nyata. Mencoba memasyarakatkan teknologi tersebut, pengembang aplikasi Augmented Reality&Co (AR&Co) untuk pertama kalinya di Asia menggelar pameran teknologi ini.
Ajang tersebut diselenggarakan pada 15-16 Juni 2012 dan terdiri dari pameran, seminar dan kompetisi AR yang bertempat di kampus Universitas Bina Nusantara (Binus). Tujuannya adalah memacu minat mahasiswa dan pelaku bisnis yang cenderung berminat pada teknologi ini.
"Sekarang baru teaser-nya (permulaan), kami ingin mengetahui bagaimana respon masyarakat melalui event ini," ujar Managing Director AR&Co, Peter Shearer, di Kampus Binus, Sabtu (16/6)
Melalui ajang tersebut, Peter berharap bisa menginspirasi para pelaku industri teknologi dan digital. Terutama para mahasiswa yang nantinya menjadi pondasi pengembangan teknologi AR lokal.
Pameran ini pun menampilkan berbagai teknologi AR dari beberapa brand seperti Dancow dengan permainan balap mobil menggunakan box susu dancow, Djarum dengan permainan memperbaiki sepeda serta Disney dengan Toy Story. Di pameran ini, pengunjung bisa merasakan sendiri gambaran mengenai teknologi AR tersebut.
Peter juga berharap, ke depannya teknologi ini bisa berkembang lebih jauh. Bukan hanya sekedar dimanfaatkan di seputar hiburan dan sarana promosi saja, tapi juga ke arah informasi lokasi, pendidikan maupun kegiatan komersil.
Teknologi ini tergolong sederhana, tidak perlu syarat rumit dalam pengembangannya. Implementasinya hanya perlu laptop atau smartphone yang memiliki kamera. Lalu untuk developer, syarat utamanya adalah mengetahui bahasa programming.
"Teknologi ini cukup mudah untuk dikembangkan dengan syarat mengetahui teknologi programing. Yang jadi tantangan adalah mengembangkan konten, terutama menghadapi konten dari luar," papar Peter.(bhc/nto) |