Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
EkBis    
Pameran
AR&Co dan Binus Gelar Pameran Teknologi Augmented Reality
Saturday 16 Jun 2012 10:32:25
 

Managing Director AR&Co, Peter Shearer (Foto: BeritaHUKUM.com/nto)
 
JAKARTA (BeritaHUKUM.com) - Teknologi Augmented Reality (AR) merupakan penyatuan antara dunia virtual dan dunia nyata. Mencoba memasyarakatkan teknologi tersebut, pengembang aplikasi Augmented Reality&Co (AR&Co) untuk pertama kalinya di Asia menggelar pameran teknologi ini.

Ajang tersebut diselenggarakan pada 15-16 Juni 2012 dan terdiri dari pameran, seminar dan kompetisi AR yang bertempat di kampus Universitas Bina Nusantara (Binus). Tujuannya adalah memacu minat mahasiswa dan pelaku bisnis yang cenderung berminat pada teknologi ini.

"Sekarang baru teaser-nya (permulaan), kami ingin mengetahui bagaimana respon masyarakat melalui event ini," ujar Managing Director AR&Co, Peter Shearer, di Kampus Binus, Sabtu (16/6)

Melalui ajang tersebut, Peter berharap bisa menginspirasi para pelaku industri teknologi dan digital. Terutama para mahasiswa yang nantinya menjadi pondasi pengembangan teknologi AR lokal.

Pameran ini pun menampilkan berbagai teknologi AR dari beberapa brand seperti Dancow dengan permainan balap mobil menggunakan box susu dancow, Djarum dengan permainan memperbaiki sepeda serta Disney dengan Toy Story. Di pameran ini, pengunjung bisa merasakan sendiri gambaran mengenai teknologi AR tersebut.

Peter juga berharap, ke depannya teknologi ini bisa berkembang lebih jauh. Bukan hanya sekedar dimanfaatkan di seputar hiburan dan sarana promosi saja, tapi juga ke arah informasi lokasi, pendidikan maupun kegiatan komersil.

Teknologi ini tergolong sederhana, tidak perlu syarat rumit dalam pengembangannya. Implementasinya hanya perlu laptop atau smartphone yang memiliki kamera. Lalu untuk developer, syarat utamanya adalah mengetahui bahasa programming.

"Teknologi ini cukup mudah untuk dikembangkan dengan syarat mengetahui teknologi programing. Yang jadi tantangan adalah mengembangkan konten, terutama menghadapi konten dari luar," papar Peter.(bhc/nto)



 
   Berita Terkait > Pameran
 
  Beberapa Asosiasi Siap Gelar Expo Clean & Expo Laundry 2016
  Kemendagri Menggelar Nusantara Expo dan Forum dalam Rangka Dukung Revitalisasi TMII
  Mini Cooper Luncurkan Mobil Terbarunya di Ajang GIIAS 2015
  Otobursa Tumplek Blek Suguhkan Otomotif Kreatif
  Otobursa Tumplek Blek (OTB) Kembali Digelar 9-10 Mei
 
ads1

  Berita Utama
Mengapa Dulu Saya Bela Jokowi Lalu Mengkritisi?

Mudik Lebaran 2024, Korlantas: 429 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan

Kapan Idul Fitri 2024? Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 10 April, Ini Versi NU dan Pemerintah

Refly Harun: 6 Ahli yang Disodorkan Pihak Terkait di MK Rontok Semua

 

ads2

  Berita Terkini
 
Mengapa Dulu Saya Bela Jokowi Lalu Mengkritisi?

5 Oknum Anggota Polri Ditangkap di Depok, Diduga Konsumsi Sabu

Mardani: Hak Angket Pemilu 2024 Bakal Bikin Rezim Tak Bisa Tidur

Hasto Ungkap Pertimbangan PDIP untuk Ajukan Hak Angket

Beredar 'Bocoran' Putusan Pilpres di Medsos, MK: Bukan dari Kami

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2