KOTABUMI, Berita HUKUM - Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) kembali dikabarkan melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) kepala daerah di Lampung Utara yakni Agung Ilmu Mangkunegara dalam operasi senyap pada, Minggu (6/10).
"Malam ini, Minggu, ada tim yang bertugas di Lampung. Setelah melakukan pengecekan info dari masyarakat di lapangan, diduga ada penyerahan uang yang diperuntukkan pada kepala daerah setempat," kata Wakil Ketua KPK Laode M Syarif seperti ditulis Antara, Minggu (6/10)..
Laode mengungkapkan, total KPK mengamankan empat orang sejak Minggu sore hingga malam. "Mereka yaitu bupati, dua kepala dinas dan seorang perantara," tambah Laode.
Saat ini, lanjut Laode, petugas KPK masih menghitung barang bukti uang yang disita dalam OTT tersebut. "Diduga terkait proyek di Dinas Pekerjaan Umum atau Koperindag (koperasi, perindustrian dan perdagangan) di Kabupaten Lampung Utara," ungkap Laode.
Untuk pengamanan awal, tim telah menyegel sejumlah benda dan lokasi. "Sebagaimana hukum acara yang berlaku, maka KPK akan memproses lebih lanjut pihak-pihak yang diamankan tersebut," tambah Laode.
Dalam waktu paling lama 24 jam akan ditentukan status hukum perkara dan orang-orang yang diamankan. "Direncanakan pihak yang diperlukan akan dibawa besok ke Jakarta," ungkap Laode.
Informasi lebih lanjut tentang penanganan perkara ini akan disampaikan melalui konferensi pers di KPK pada Senin (7/10).
Ini kronologi operasi tangakap tangan yang diduga Bupati Lampung Utara Agung Ilmu Mangkunegara yang juga sebagai Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Nasdem Lampung Utara, sebagai berikut:
Informasi mengenai OTT ini sendiri telah terdengar sejak pukul 19.00 WIB.
Pantauan di lapangan, petugas KPK terlihat mendatangi rumah dinas bupati Lampung Utara Agung Ilmu Mangkunegara.
Rombongan mobil yang diduga milik petugas KPK ini masuk ke komplek rumah dinas itu pada pukul 20.30 WIB.
Di salah satu mobil tersebut terlihat boks berstiker KPK.
Beberapa kepala dinas juga terlihat berdatangan ke rumah dinas tersebut.
Mereka terlihat terburu-buru masuk ke dalam rumah dinas.
Rumah dinas pun dijaga ketat petugas Satpol PP.
Bahkan setelah para kepala dinas datang, pagar langsung ditutup.
Sementara kondisi di sekitar rumah dinas, ramai dengan orang yang ingin melihat secara langsung kejadian.
Sejumlah warga langsung mengabadikan momen keramaian itu.
Ada yang mengambil foto dan video melalui gawai mereka.
Pintu gerbang rumah dinas pun langsung ditutup oleh petugas SatPol PP.
Tidak ada seorang yang boleh masuk kecuali pejabat. Saat itu, belum diketahui siapa yang ditangkap oleh siapa.
Sekitar pukul 21.52 WIB, sekitar 6 mobil keluar dari rumah dinas bupati.
Tidak diketahui isi dari dalam mobil tersebut.
Bahkan Kasatreskrim Polres Lampung Utara belum mau dimintai keterangannya.
Dia hanya berjalan cepat meninggalkan awak media yang mengenakan jaket warna coklat.
Namun terlihat ada satu unit mobil yang disegel dengan tulisan KPK berwarna merah.
Mobil tersebut berjenis Mitsubishi Pajero Sport warna putih pelat BE 1262 BD.
Rombongan kendaraan ini pun bertolak dari Lampung Utara menuju Bandar Lampung. Kabarnya, mereka akan menuju Polda Lampung.
Kapolres Lampung Utara AKBP Budiman Sulaksono saat dihubungi Tribun untuk dimintai konfirmasi mengatakan akan mengecek terlebih dahulu soal itu.
"Saya belum cek, nanti saya kroscek dahulu, takut salah memberikan informasi," kata Budiman Sulaksono saat dihubungi via telepon.
Hal tak jauh berbeda diungkapkan Kabag humas Pemkab Lampung Utara Martahan Samosir.
Ia mengaku belum mengetahui perihal keramaian yang terjadi di rumah dinas Bupati Lampung Utara.
"Saya gak tau. Saya lagi hadiri pengajian di Abung Selatan," kata dia saat di hubungi via telepon, Minggu (6/10).
Ruangan disegel
Setelah heboh di rumah dinas Bupati Lampung Utara, anggota KPK melakukan penyegelan di salah satu ruangan di dinas perdagangan Lampung Utara.
Penyegelan juga dilakukan di ruang kerja Bupati Lampung Utara.
Tidak diketahui kapan mereka ke lokasi tersebut. Namun, pita penyegelan terpampang di ke dua tempat tersebut.
Belum ada yang dapat dikonfirmasi terkait penyegelan dua tempat ini. Para wartawan pun masih mencari keterangan dari berbagai pihak.
Selain dinas perdagangan, satgas KPK juga menyambangi kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Lampung Utara.
Di sana, KPK menyegel ruang kepala dinas. Namun belum diketahui bukti apa saja yang diamankan oleh anggota dari anti rasuah ini. Sebab, mereka terlihat terburu-buru meninggalkan tempat.
Sementara, warga masyarakat berbondong-bondong mendatangi rumah dinas Bupati Lampung Utara.
Frans Andaly salah satu tokoh pemuda di Lampung Utara saat KPK melakukan OTT di rumah dinas Bupati Lampung Utara di Kotabumi tersebut memberikan komentar bahwa, "sudah selama 3 tahun 60 hari Lampung Utara dicekam, dipegang oleh penguasa yang diktaktor. Ini doa-doa orang tertindas sudah terjawab.. Allahuakbar !," serua Frans, dalam orasinya dihadapan ratusan warga masyarakat yang hadir.
"Dengan terbukti tertangkapnya pejabat Lampung Utara ini oleh KPK, harapan kita baik dana ADD dan DD maupun dana kontraktor akan diperiksa habis.., terutama dana pelaporan ADD. Kita berharap kepada KPK, Kita mendoakan supaya KPK bisa berjalan dengan baik, Lampung Utara menjadi pengawasan," pungkas Frans.(dbs/kompas/tribunnews/bh/sya)
|