Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Legislatif    
Komisi XI
DPR Minta Kejelasan Kenaikan BBM Subsidi
Sunday 02 Jun 2013 10:24:59
 

Ilustrasi, SPBU Pertamina.(Foto: BeritaHUKUM.com/coy)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - DPR RI meminta kepada pemerintah kejelasan kenaikan BBM bersubsidi secepatnya, agar ada kepastian di tengah masyarakat dan dunia usaha.

“Meski kebijakan tersebut tidak populis, namun hal itu harus segera diambil, sebab bagaimanapun kebijakan pemerintah tersebut tujuannya bukan untuk menyengsarakan rakyat,” kata anggota Komisi XI Vera Febianti dalam dialog interaktif di Warung Daun Jakarta, Sabtu (1/6).

Apalagi, lanjutnya, bila kenaikan BBM itu diikuti dana kompensasi untuk masyarakat miskin, hampir miskin dan setengah miskin yang bisa mempengaruhi daya beli mereka.

Vera berharapkan kepastian bisa dicapai dalam waktu sepekan ke depan, sehingga kebijakan belanja sosial dan belanja kementerian/lembaga dapat mengikuti yang pembahasannya dilakukan di komisi. Selanjutnya dapat dibahas di Badan Anggaran DPR dan Rapat Paripurna DPR, sehingga keputusan dapat dikeluarkan dalam waktu maksimal 10 hari ke depan.

Semakin cepat diputuskan semakin baik, karena ada kepastian di masyarakat dan dunia usaha agar lebih kondusif dan suasana yang positif. "Kenaikan BBM sudah menjadi kebijakan pemerintah, kalau masalah pelaksanaan kompensasi mari dibicarakan lebih lanjut, bagaimana cara dan prosesnya dan pembagiannya nanti bisa dilakukan oleh semua partai politik," katanya.

Sementara itu, Direktur INDEF Enny Srihartati mengatakan kurang setuju dana kompensasi kenaikan BBM terkait dengan bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM). "Harus ada perencanaan secara komprehensif dalam penataan perekonomian masyarakat," katanya.

Meski subsidi kepada masyarakat miskin bukan hal yang terlarang, tapi harus tepat sasaran dan dapat menyehatkan perekonomian masyarakat tersebut.

"Jangan sebaliknya, subsidi justru membuat perekonomian semakin terpuruk, orang miskin tersebut bagaimana bisa lebih produktif dan tidak tergantung pada bantuan dari negara, karena mereka tetap miskin," katanya.(dry/ipb/bhc/opn)



 
   Berita Terkait > Komisi XI
 
  Menkeu Dinilai Tak Hormati Kesepakatan Politik
  Bea Cukai Diapresiasi, Rokok dan Minuman Ilegal Dimusnahkan
  Kasus JP Morgan Warning atas Bencana Keuangan Negara
  Politik Anggaran Pemerintah Tidak Sehat dan Tidak Kredibel
  Cetak Uang Baru Tidak Urgen
 
ads1

  Berita Utama
Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari Akhirnya Dipecat

PKS Resmi Usung Anies Baswedan-Sohibul Iman Sebagai Cagub-Cawagub Jakarta

Obat yang Beredar di Masyarakat Harus Terjamin Keamanan dan Kelayakannya

Satgas Polri Bongkar 3 Akun Website Judi Online, 18 Pelaku Jadi Tersangka

 

ads2

  Berita Terkini
 
Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari Akhirnya Dipecat

Ozzy Sudiro Jelaskan Tanah di Daan Mogot KM 14 Bukan Milik Pertamina

Pemerintah Harus Tindak Tegas Judi Online dan Pinjol Ilegal

PKS Resmi Usung Anies Baswedan-Sohibul Iman Sebagai Cagub-Cawagub Jakarta

Tolak Bansos Judi Online, HNW: Mestinya Pemerintah Satu Sikap Selamatkan Indonesia dari Darurat Judi Online

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2