Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Politik    
Partai Demokrat
Demokrat: Hati-hati pada 3 Orang yang Seolah-olah Mewakili Istana
2020-11-17 20:27:20
 

 
JAKARTA, Berita HUKUM - Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat, Syahrial Nasution mengingatkan masyarakat agar hati-hati kepada tiga orang yang seolah-olah mengatasnamakan dari Istana Kepresidenan. Sebab, Kepala Staf Presiden (KSP) Jenderal (Purn) Moeldoko sudah menegaskan cuma tiga orang pejabat yang bisa mengatasnamakan Istana.

Ketiga orang pejabat yang bisa mengatasnamakan Istana Kepresidenan yaitu Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko. Sementara, tiga orang yang harus diwaspadai menurut Syahrial yaitu Fadjroel Rahman, Ali Mochtar Ngabalin dan Ruhut Sitompul.

Saat ini, Fadjroel Rahman diangkat sebagai Juru Bicara Presiden Joko Widodo dalam Kabinet Indonesia Maju. Kemudian, Ali Mochtar Ngabalin adalah Tenaga Ahli Utama Kedeputian Kantor Staf Presiden dan Ruhut Sitompul merupakan kader PDI Perjuangan.

"Hati-hati mengutip narasumber Istana. Ternyata, cuma 3 orang yang boleh mengklaim urusan istana: Moeldoko, Pramono Anung dan Pratikno. Tidak termasuk Fadjroel, Ngabalin, apalagi @ruhutsitompul. Demikian arahan #KakakPembina," tulis Syahrial dikutip dari Twitter pada, Minggu (15/11).

Sementara Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun juga mempertanyakan tugas dari Fadjroel Rahman yang diangkat secara resmi sebagai Juru Bicara Presiden.

Dengan adanya pernyataan dari Moeldoko tersebut, Refly malah menyindir apakah Fadjroel dipecat atau dibebastugaskan.

"Bagaimana dengan Fadjroel Rahman sebagai Juru Bicara Presiden? Apakah Fadjroel sudah dipecat atau dinonjobkan? Dari sini saja sebenarnya logikanya aneh. Tapi saya suka dengan pernyataan Pak Moeldoko, karena selama ini terjadi kekacauan komunikasi istana," kata Refly dikutip dari Youtube.(viva/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Partai Demokrat
 
  Mahkamah Agung RI Kabulkan PK Moeldoko Soal DPP Partai Demokrat, Sudah Tergister
  Pernyataan SBY dan AHY Dipolisikan, Herman Khaeron: Si Pelapor Hanya Cari Panggung
  Wakil Ketua MPR, Syarief Hasan: Fakta Big Data, Pembangunan Era Pres SBY Lebih Baik Dibanding Era Pres Jokowi
  Alasan Partai Demokrat Kabupaten Klaten Desak Anggota DPRD HS Mundur
  Sambut Rakernas PKS, AHY: Temanya Sejalan dengan Semangat Partai Demokrat
 
ads1

  Berita Utama
Mudik Lebaran 2024, Korlantas: 429 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan

Kapan Idul Fitri 2024? Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 10 April, Ini Versi NU dan Pemerintah

Refly Harun: 6 Ahli yang Disodorkan Pihak Terkait di MK Rontok Semua

PKB soal AHY Sebut Hancur di Koalisi Anies: Salah Analisa, Kaget Masuk Kabinet

 

ads2

  Berita Terkini
 
Apresiasi Menlu RI Tidak Akan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Selain Megawati, Habib Rizieq dan Din Syamsuddin Juga Ajukan Amicus Curiae

TNI-Polri Mulai Kerahkan Pasukan, OPM: Paniai Kini Jadi Zona Perang

RUU Perampasan Aset Sangat Penting sebagai Instrument Hukum 'Palu Godam' Pemberantasan Korupsi

Mudik Lebaran 2024, Korlantas: 429 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2