MAMAJU, Berita HUKUM - Dinas Perkebunan Sulawesi Barat mengembangkan sembilan juta bibit kakao "sematic embriogenesis" (SE) untuk meningkatkan produksi kakao nasional sekaligus pendapatan petani di daerah itu.
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sulbar Muktar Belo di Mamuju, Jumat (31/8), mengatakan, sembilan juta bibit kakao SE itu telah disebarkan kepada petani di lima kabupaten di Sulbar dalam rangka mendukung gerakan nasional peningkatan mutu dan produksi kakao (Gernas Pro - Kakao).
Ia mengatakan, Gernas Pro-Kakao merupakan program pemerintah pusat di Provinsi Sulbar dalam rangka meningkatkan produksi kakao nasional dengan dana yang dianggarkan melalui APBN hingga ratusan miliar rupiah.
"Program Gernas Pro-Kakao dicanangkan di Sulbar pada tahun 2009, dan bertekad menyebarkan sebanyak sembilan juta bibit kakao SE kepada petani di lima kabupaten di Sulbar", katanya.
Menurut dia, dengan dikembangkannya bibit kakao SE di Sulbar, produktivitas kakao meningkat dari sekitar 500 kilogram per hektare menjadi sekitar 900 kilogram per hektare, dan membuat produksi kakao Sulbar mencapai 135.000 ton pertahun.
"Memang bibit kakao SE memiliki kelemahan, yakni akarnya tidak kuat kemudian kakao tumbuh tinggi sehingga mudah tumbang ketika disapu angin, meski begitu bibit tersebut tetap dikembangkan karena memiliki kelebihan lain karena terbukti mampu meningkatkan produksi kakao", katanya.
Ia mengatakan, dalam waktu 1,2 tahun saja bibit kakao SE yang dikembangkan petani Sulbar sudah mampu berproduksi baik dengan meningkatkan produktivitas tanaman kakao petani melalui Program Gernas Pro - Kakao.(ipb/bhc/rby) |