Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Nusantara    
Islam
Haedar Nashir: Jangan Praktekkan Islam Hanya Sebatas Pakaian dan Makanan
2020-12-15 12:00:31
 

 
JAKARTA, Berita HUKUM - Berusia lebih dari satu abad, anggota Persyarikatan dinilai sudah selayaknya melakukan muhasabah, apakah gerakan yang telah dilakukan untuk Muhammadiyah di tempatnya masing-masing sesuai dengan misi Kiai Ahmad Dahlan atau justru terputus riwayatnya.

Dalam Pengajian Virtual PDM Kota Bandung, Ahad (13/12) Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menganggap muhasabah penting dilakukan agar jati diri karakter Muhammadiyah sebagai organisasi dakwah amar makruf nahi munkar berbasis pencerahan (tajdid) tetap terjaga.

"Jangan sampai di usia 108 tahun masih jumud, kolot, apa-apa tidak boleh, takut maju. Kemudian Islam dipraktekkan sebatas soal pakaian dan makanan. Tapi yang besar malah tidak dipraktekkan," tegur Haedar.

Misi Kiai Dahlan dengan Muhammadiyah adalah menghadirkan Islam sebagai Dinul Hadarah (agama peradaban). Karenanya, sifat tertutup, serba curiga, anti kemajuan dan suka meributkan hal-hal identitas justru akan melalaikan ide besar tentang kejayaan Islam itu sendiri.

"Muhammadiyah sejak awal berdiri ingin membentuk umat yang yadul ulya (tangan di atas dalam berbagai aspek)," terang Haedar.

Api Perjuangan Muhammadiyah

Tafsir khoiru ummah yang menjadi api perjuangan Muhammadiyah adalah melahirkan umat Islam yang diperhitungkan oleh seluruh manusia.

Karena itu, meraih ide besar peradaban dan marwah umat bagi Haedar hanya bisa terwujud jika pegiat Muhammadiyah sabar dalam membangun pusat-pusat keunggulan yang maju, sembari terus membaca kepribadian Muhammadiyah, memahami dan mengamalkannya.

Haedar mengaku prihatin atas banyaknya warga Muhammadiyah yang tidak memahami karakter dakwah dan kepribadian Muhammadiyah sehingga berupaya membawa pemikiran lain dan cara yang tidak sesuai dengan kepribadian yang diasaskan Kiai Ahmad Dahlan dan generasi awal Muhammadiyah, termasuk dalam menghadapi masalah kebangsaan.

Karenanya, Haedar berpesan agar semua pegiat Muhammadiyah sabar membimbing umat agar moderasi dakwah dan Islam Berkemajuan tidak hanya hadir di tingkat elit, tapi juga akar rumput Muhammadiyah, lebih khusus di Kota Bandung.

"Saya berharap Muhammadiyah di Bandung menjadi episentrum kemajuan Muhammadiyah di Jawa Barat dan Nasional," tutupnya.(afn/muhammadiyah/bh/sya)



 
   Berita Terkait >
 
 
 
ads1

  Berita Utama
5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara

Pengurus Partai Ummat Yogyakarta Buang Kartu Anggota ke Tong Sampah

Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

 

ads2

  Berita Terkini
 
Psikiater Mintarsih Ungkap Kalau Pulau Dijual, Masyarakat akan Tambah Miskin

5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara

Psikiater Mintarsih: Masyarakat Pertanyakan Sanksi Akibat Gaduh Soal 4 Pulau

Terbukti Bersalah, Mantan Pejabat MA Zarof Ricar Divonis 16 Tahun Penjara

Alexandre Rottie Buron 8 Tahun Terpidana Kasus Pencabulan Anak Ditangkap

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2