Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Cyber Crime    
Perang Cyber
Iran Taklukkan Serangan Cyber
Wednesday 26 Dec 2012 14:39:20
 

Ilustrasi.(Foto: Ist)
 
IRAN, Berita HUKUM - Sebuah pembangkit listrik dan sejumlah industri lainnya di selatan Iran menjadi sasaran cacing komputer Stuxnet, kata pejabat pertahanan Iran, Rabu (26/12).

Namun serangan cyber itu berhasil ditaklukkan dan dicegah penyebarannya, seperti dilaporkan media setempat.

Program pengayaan nuklir Iran diserang oleh cacing Stuxnet pada 2010, yang juga dituduh sebagai sumber masalah di pabrik-pabrik dan pembangkit listrik lainnya.

Teheran menuduh Israel dan AS menanam virus komputer itu.

Kepala pertahanan sipil provinsi, Ali Akbar Akhavan mengatakan industri Iran selalu menjadi sasaran "serangan cyber musuh" dan perusahaan-perusahaan di provinsi Hormozgan telah disusupi, seperti dilaporkan kantor berita setengah resmi Isna.

"Perusahaan pemasok listrik Bandar Abbas menjadi target serangan cyber," kata Akhavan dalam konferensi pers.

"Tapi kami berhasil mencegah penyebarannya berkat penanganan yang tepat waktu dan kerja sama pembobol komputer yang handal," tambahnya.

Pembangkit listrik Bandar Abbas, di pesisir selatan Selat Hormuz Iran, memasok listrik ke provinsi-provinsi tetangga selain Hormozgan.

Virus mata-mata

Iran selalu mengklaim sukses mengalahkan virus komputer seperti Stuxnet dan Flame yang menyerang industri-industri mereka.

April lalu, serangan virus komputer pada kementerian minyak Iran dan perusahaan minyak nasional memaksa pemerintah memutuskan koneksi di fasilitas-fasilitas minyak kunci, termasuk terminal minyak Pulau Kharg yang menangani sebagian besar ekspor Teheran.

Akhir tahun lalu, Iran mengatakan sejumlah sistem komputernya terinfeksi virus mata-mata Duqu yang diduga dirancang untuk mencuri data dan akan memicu serangan Cyber lebih lanjut.

Serangan itu berdampak pada ekspor energi serta program pengayaan uranium yang dicurigai negara-negara Barat dilakukan untuk membuat senjata nuklir.

Teheran selama ini bersikeras nuklir itu digunakan untuk keperluan damai.

Serangan cyber terbesar selama ini berasal dari cacing Stuxnet yang diyakini sebagai virus pertama yang secara spesifik menyasar infrastruktur seperti pembangkit listrik.(bbc/bhc/opn)



 
   Berita Terkait > Perang Cyber
 
  Ketua DPR: Perang Masa Depan ke Arah Perang Cyber
  Serangan Siber Global 'Bisa Terjadi Lagi Hari Senin'
  Panglima TNI: Serangan Cyber Membahayakan Keutuhan Negara
  Inggris dan AS akan Jalani Simulasi Perang Siber
  November: Isu Penyadapan dan Perang Cyber Memanas
 
ads1

  Berita Utama
Mengapa Dulu Saya Bela Jokowi Lalu Mengkritisi?

Mudik Lebaran 2024, Korlantas: 429 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan

Kapan Idul Fitri 2024? Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 10 April, Ini Versi NU dan Pemerintah

Refly Harun: 6 Ahli yang Disodorkan Pihak Terkait di MK Rontok Semua

 

ads2

  Berita Terkini
 
Mengapa Dulu Saya Bela Jokowi Lalu Mengkritisi?

5 Oknum Anggota Polri Ditangkap di Depok, Diduga Konsumsi Sabu

Mardani: Hak Angket Pemilu 2024 Bakal Bikin Rezim Tak Bisa Tidur

Hasto Ungkap Pertimbangan PDIP untuk Ajukan Hak Angket

Beredar 'Bocoran' Putusan Pilpres di Medsos, MK: Bukan dari Kami

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2