Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Hukuman Mati
Istri Politisi Cina Dijatuhi Hukuman Mati
Monday 20 Aug 2012 15:15:07
 

Gu Kailai yang terbukti membunuh pebisnis Inggris, Neil Heywood (Foto: Ist)
 
CINA, Berita HUKUM - Pengadilan Cina menjatuhkan hukuman mati kepada Gu Kailai, istri politisi senior Bo Xilai, demikian pernyataan kuasa hukum keluarga Neil Heywood.

Kepada para wartawan, kuasa hukum keluarga Heywood He Zhengsheng mengatakan pengadilan menyatakan Gu terbukti bersalah membunuh pria Inggris berusia 41 tahun itu.

Pengadilan, lanjut Zhengsheng, menjatuhkan hukuman mati dengan masa penangguhan dua tahun yang biasanya akan menjadi hukuman penjara seumur hidup.

Pembacaan vonis ini tertutup bagi wartawan asing. Namun Zhengsheng yang hadir di persidangan mengatakan Gu Kailai hadir dan mendengarkan vonis yang dijatuhkan kepadanya itu.

Sementara itu, salah seorang pekerja keluarga Bo Xilai, Zhang Xiaojun dijatuhi hukuman penjara sembilan tahun karena dianggap membantu pembunuhan itu.

"Kami menghargai keputusan pengadilan," ujar He Zhengsheng singkat menanggapi hasil akhir sidang itu.

Dalam sidang, Gu Kailai mengaku membunuh Neil Heywood dengan menggunakan racun. Dia melakukan pembunuhan karena Neil mengancam putranya setelah kerja sama bisnis mereka gagal.

Kematian Heywood di kamar sebuah hotel di barat daya Cina pada November tahun lalu itu pada awalnya diduga akibat serangan jantung.

Namun pada April lalu, pemerintah Cina mengatakan Gu Kailai dicurigai terlibat dalam pembunuhan Neil Heywood.

Kasus ini berpengaruh buruk terhadap karir politik Bo Xilai, yang baru saja mendapatkan promosi ke jajaran elit pimpinan Partai Komunis yang secara efektif menjalankan pemerintahan Cina.

Kini Bo tengah menjalani penyelidikan untuk dugaan korupsi dan masa depannya masih belum jelas.

Para pengamat politik Cina mengatakan para pemimpin Cina ingin segera mengakhiri kontroversi yang mengungkap gejolak di tubuh partai menjelang penyerahan kekuasaan ke generasi baru yang dijadwalkan pada musim gugur mendatang.(bbc/bhc/opn)



 
   Berita Terkait > Hukuman Mati
 
  Predator 13 Santriwati Lolos Hukuman Mati. Kajati Jabar: Kami Pikir-pikir
  Sindikat Narkotika di Rawa Kalong, Gunung Sindur Bogor Dituntut Hukuman Mati
  AMPAD Mendukung Penuh Jaksa Agung Hukum Mati Koruptor
  DPR Pertanyakan Dasar Pemohon Soal Korupsi Saat Bencana Alam
  Amnesty International Indonesia Yakin Moratorium Hukuman Mati Dapat Terwujud
 
ads1

  Berita Utama
Mengapa Dulu Saya Bela Jokowi Lalu Mengkritisi?

Mudik Lebaran 2024, Korlantas: 429 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan

Kapan Idul Fitri 2024? Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 10 April, Ini Versi NU dan Pemerintah

Refly Harun: 6 Ahli yang Disodorkan Pihak Terkait di MK Rontok Semua

 

ads2

  Berita Terkini
 
Mengapa Dulu Saya Bela Jokowi Lalu Mengkritisi?

5 Oknum Anggota Polri Ditangkap di Depok, Diduga Konsumsi Sabu

Mardani: Hak Angket Pemilu 2024 Bakal Bikin Rezim Tak Bisa Tidur

Hasto Ungkap Pertimbangan PDIP untuk Ajukan Hak Angket

Beredar 'Bocoran' Putusan Pilpres di Medsos, MK: Bukan dari Kami

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2