JAKARTA, Berita HUKUM - Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono menegaskan penanganan bencana sudah dilakukan secara terpadu. Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan sistem yang adapun telah siaga dan terkoordinasi dengan pusat.
Penegasan itu disampaikan Menkokesra usai rakor penanggulangan bencana di kantornya, Rabu (26/12). "Dari 490 kabupaten/kota sudah 395 kabupaten atau sekitar 70 persen BPBD sudah ada di daerah, yang bersama pemerintah sudah siap," ujarnya di Jakarta.
Menurutnya, pemerintah juga melakukan upaya normalisasi sungai, diantaranya sungai Citarum. Namun untuk melakukan normalisasi sungai misalnya untuk di Pulau Jawa akan dilakukan bertahap."Untuk dibuat normalisasi sekaligus butuh anggaran yang besar sesuai keuangan negara, maka akan dilakukan bertahap," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Ma'arif menjelaskan, hingga 25 Desember 2012, anggaran penanggulangan bencana masih Rp 200 miliar. Dana ini akan digunakan untuk penanganan bencana jangka pendek seperti tanggap darurat bencana yang kerap terjadi di musim penghujan diantaranya, banjir dan longsor.
"BPBD juga melakukan berbagai upaya kesiapsiagaan. Untuk longsor BPBD diminta menginstruksikan bagi masyarakat yang tinggal di lokasi yang ketinggiannya rawan longsor agar menghindarkan diri dari tempat tersebut," ujarnya.
Data BNPB menyebutkan, di 2012 sedikitnya ada 730 kejadian bencana di Indonesia, yang sebagian besarnya didominasi banjir, longsor dan puting beliung.
Sementara itu, terkait penanganan banjir, Kementerian PU menerapkan dua metode yaitu, struktural dengan mempertahankan daya tampung, menormalisasikan dan memelihara sungai, serta membangun waduk-waduk. Juga non struktural yaitu melalui pengendalian tata ruang dan membangun sumur resapan.
Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan, Kemenkes pun siap memberikan bantuan dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas para medis. Menyiapkan obat-obatan, bahan habis pakai, water purify, MP ASI dan tim reaksi cepat. "Masyarakat juga harus menjaga kebersihan, dan mewaspadai penyakit-penyakit yang timbul akibat banjir seperti leptospirosis dan diare," imbau Wamenkes.(dry/ipb/bhc/opn) |