Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Eksekutif    
Proxy War
Panglima TNI Ajak Komponen Bangsa Doa Bersama untuk Nusantara Bersatu
2016-11-23 20:14:30
 

Panglima TNI dihadapan 1.200 mahasiswa/mahasiswi Unpad, saat memberikan kuliah umum di Aula Graha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jl. Dipatiukur No. 35, Bandung, Jawa Barat, Rabu (23/11).(Foto: Istimewa)
 
BANDUNG, Berita HUKUM - Terkait isu demo yang berkembang akhir-akhir ini, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengajak seluruh komponen bangsa, baik masyarakat, pemuda, pelajar, mahasiswa dan tokoh agama bersama-sama dengan TNI menggunakan ikat kepala Merah Putih, berkumpul melaksanakan doa bersama di lapangan terbuka dan berikrar "Nusantara Bersatu".

Hal tersebut disampaikan Panglima TNI dihadapan 1.200 mahasiswa/mahasiswi Universitas Padjajaran (Unpad), saat memberikan kuliah umum dengan tema "Peningkatan Ketahanan Bangsa Untuk Menjaga Keutuhan NKRI", di Aula Graha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jl. Dipatiukur No. 35, Bandung, Jawa Barat, Rabu (23/11).

Lebih lanjut Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa, sejarah bangsa Indonesia dapat merdeka karena pemudanya bersatu, saling bahu membahu, bergotong-royong dan menanggalkan segala ego masing-masing, bersama seluruh lapisan masyarakat berjuang dalam meraih kemerdekaan Indonesia.

"Indonesia adalah milikku, Indonesia adalah milikmu dan Indonesia adalah milik kita bersama. Apabila ada ancaman terhadap bangsa Indonesia, maka bukan berhadapan dengan TNI saja akan tetapi berhadapan dengan seluruh rakyat Indonesia," katanya.

Dalam kuliah umumnya, Panglima TNI juga menyampaikan bahwa bangsa Indonesia tidak dapat dirusak dari luar, dan bila itu terjadi pasti rakyatnya akan bersatu, karena rakyat Indonesia memiliki karakter gen ksatria yang sangat militan dalam mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Mengakhiri kuliah umumnya, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengingatkan kembali tentang ancaman nyata yang dihadapi bangsa Indonesia, yaitu Proxy War yang dilakukan oleh negara lain yang menginginkan kekayaan alam Indonesia, sehingga perlu diwaspadai.

"Indonesia sebagai negara equator yang sangat kaya akan sumber daya alam adalah warning yang perlu diwaspadai dan menjadi kekhawatiran bangsa Indonesia dimasa yang akan datang," pungkasnya.

Turut hadir dalam acara tersebut, diantaranya Dansesko TNI Letjen TNI Agus Sutomo, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Muhammad Herindra, Dankodiklatad Mayjen TNI Agus Kriswanto, Asintel Panglima TNI Mayjen TNI Benny Indra Pujihastono, Asops Panglima TNI Mayjen TNI Agung Risdhianto, M.B.A., Aster Panglima TNI Mayjen TNI Wiyarto, S.Sos., M.Si., Askomlek Panglima TNI Marsda TNI Bonar H. Hutagaol, Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto, S.Sos., Rektor Unpad Prof. DR. Med Tri Hanggono Achmad dr., dan para Wakil Rektor Unpad.(TNI/bh/sya)



 
   Berita Terkait >
 
 
 
ads1

  Berita Utama
5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara

Pengurus Partai Ummat Yogyakarta Buang Kartu Anggota ke Tong Sampah

Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

 

ads2

  Berita Terkini
 
Psikiater Mintarsih Ungkap Kalau Pulau Dijual, Masyarakat akan Tambah Miskin

5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara

Psikiater Mintarsih: Masyarakat Pertanyakan Sanksi Akibat Gaduh Soal 4 Pulau

Terbukti Bersalah, Mantan Pejabat MA Zarof Ricar Divonis 16 Tahun Penjara

Alexandre Rottie Buron 8 Tahun Terpidana Kasus Pencabulan Anak Ditangkap

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2