Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Nusantara    
Polda Metro Jaya
Polda Metro Gelar Silaturahmi Nasional Lintas Agama: Memperkokoh Kebhinekaan
2020-12-28 21:51:16
 

Tampak sejumlah tokoh agama, tokoh masyarakat, pejabat pemerintah dan TNI-Polri saat berswafoto usai acara Silaturahmi Nasional Lintas Agama di Polda Metro Jaya.(Foto: Istimewa)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Polda Metro Jaya menggelar Silaturahmi Nasional Lintas Agama, di Balai Polda Metro Jaya, Jakarta, Minggu (27/12).

Adapun tema acara, 'Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa dalam Kebhinnekaan'.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Fadil Imran mengatakan, acara ini perlu dilakukan untuk membangun cara berpikir baru tentang memandang rasa aman, terutama di masa pandemi Covid-19.

"Kami memandang bahwa perlu membangun sebuah cara berpikir baru tentang bagaimana memandang rasa aman di tengah suasana pandemi ini," ucap Fadil pada sesi diskusi.

Sebelumnya dalam kegiatan itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda (PP) Muhammadiyah Sunanto mengatakan, dengan usia 75 tahun seharusnya saat ini Indonesia sudah membicarakan bagaimana membangun kesejahteraan bukan membahas masalah perbedaan ideologi lagi.

"Entah ada apa di bangsa kita sehingga masih berbicara tentang perbedaan. Seharusnya kita sudah berbicara tentang bagaimana membangun bangsa yang sejahtera, sejuk, aman dan sebagainya," kata Cak Nanto, sapaan akrabnya, saat memberikan pandangan dan sambutannya.

Cak Nanto menilai, ada yang keliru dalam pembelajaran kehidupan saat ini. Sebab, seharusnya bangsa Indonesia sudah jauh beranjak namun masih saja berhadapan dengan perbedaan-perbedaan.

Dalam pandangan atau konsep PP Muhammadiyah, jelas dikatakan bahwa Pancasila dan negara sudah menjadi keputusan final serta tinggal bagaimana masyarakat berjanji untuk membangunnya.

"Jadi tidak ada lagi pembicaraan-pembicaraan yang seharusnya kita sudah selesai," katanya.

Ia menambahkan, bahwa yang dibutuhkan saat ini adalah sosok negarawan dan kolaborasi antar pejabat untuk membangun bangsa. Sebab, Indonesia adalah negara yang besar dan tidak bisa diselesaikan oleh satu pihak saja, satu agama atau satu kelompok.

"Saya yakin bangsa ini akan bangkit tentunya dengan kesadaran bersama," ujarnya.(ant/bh/amp)



 
   Berita Terkait >
 
 
 
ads1

  Berita Utama
5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara

Pengurus Partai Ummat Yogyakarta Buang Kartu Anggota ke Tong Sampah

Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

 

ads2

  Berita Terkini
 
5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara

Psikiater Mintarsih: Masyarakat Pertanyakan Sanksi Akibat Gaduh Soal 4 Pulau

Terbukti Bersalah, Mantan Pejabat MA Zarof Ricar Divonis 16 Tahun Penjara

Alexandre Rottie Buron 8 Tahun Terpidana Kasus Pencabulan Anak Ditangkap

Pengurus Partai Ummat Yogyakarta Buang Kartu Anggota ke Tong Sampah

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2