JAKARTA, Berita HUKUM - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran bersama dengan Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman menyambangi Stasiun Kereta Api (KA) Pasar Senen, Jakarta Pusat, Kamis (24/12).
Kedatangan dua pimpinan TNI-Polri wilayah DKI Jakarta ini dalam rangka memantau langsung pelaksanaan tes swab antigen yang di gelar Polri bersama TNI untuk masyarakat yang hendak menggunakan layanan kendaraan umum kereta api.
"Saya dengan Kapolda meninjau tentang tempat di Stasiun Pasar Senen, disini Polda Metro Jaya dan Pangdam Jaya menempatkan pos kesehatan dengan menggunakan swab antigen," kata Mayjen TNI Dudung di lokasi.
Dudung juga menyebutkan, untuk biaya tes swab antigen yang diluar cukup membebankan masyarakat. Akan tetapi, Kodam Jaya dan Polda Metro Jaya memberikan tes swab antigen secara cuma-cuma atau gratis kepada masyarakat.
"Nah fungsinya ini adalah agar masyarakat yang akan menggunakan kereta api, di swab terlebih dahulu, mengingat tentang kebutuhan masyarakat saat ini, apabila mereka melakukan swab antigen itu, kalau diluar itu sekitar Rp 300 ribuan, kalo disini swab antigen ini diberikan oleh Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya secara cuma-cuma alias gratis," ucap Dudung.
"Karena disini untuk tiket saja yang paling mahal Rp 120 ribu, bayangkan apabila swabnya saja harganya Rp 300 ribu, begitu beratnya untuk masyarakat," sambungnya.
Fadil juga menuturkan untuk masyarakat yang hendak melakukan tes swab antigen cukup dengan beberapa syarat mudah.
"Untuk mengikuti tes swab antigen itu, masyarakat hanya memperlihatkan tiket kereta api, dengan KTP nya saja," kata Irjen Fadil.
"Tidak kita batasi kuotanya, berapapun masyarakat akan kita layani kami punya persediaan swab antigen yang mencukupi. Kodam ada 10.000, Polda Metro ada 10.000, dibantu dengan BNPB sepenuhnya," sambung Fadil.
Dia juga menuturkan untuk kegiatan tes swab antigen yang ada di lokasi Stasiun Pasar Senen itu berlangsung terus menerus sampai 4 Januari 2021.
"Kita akan terus melayani masyarakat hingga 4 Januari 2021," ucapnya
"Jadi kita tidak membatasi tetapi menseleksi, membantu masyarakat, menolong masyarakat, memutus mata rantai agar kalau pulang ke kampung tidak membawa virus," tandasnya.(hum/bh/amp) |