UKRAINA, Berita HUKUM - Petro Poroshenko dilantik sebagai presiden Ukraina dan ia diharapkan bisa menghentikan pertempuran mematikan di sebelah timur negara itu. Konglomerat berusia 48 tahun itu mendapat pesan-pesan dukungan dari Barat, setelah kemenangannya pada pemilu 25 Mei lalu.
Pada hari Jumat ia bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan mengatakan langkah itu bisa memulai dialog.
Kiev menuduh Moskow melindungi separatis di timur, klaim yang dibantah oleh Kremlin.
Poroshenko dilantik dengan kehadiran puluhan utusan asing, termasuk Wakil Presiden AS Joe Biden di gedung parlemen di ibukota Kiev.
Rusia diwakili oleh duta besarnya yang ditarik pulang oleh Moskow setelah Presiden Viktor Yanukovych, yang dipandang oleh banyak orang sebagai pro Rusia, digulingkan pada bulan Februari.
Poroshenko, pemilik grup coklat Roshen, dan diharapkan akan segera menerapkan programnya untuk mengakhiri krisis yang sudah berbulan-bulan terjadi.
Sementara itu pertempuran terus terjadi di Ukraina. Wartawan BBC Steve Rosenberg di Donetsk mengatakan adanya laporan bahwa terjadi sejumlah baku tembak di markas pemberontak di Sloviansk dan Mariupol.
Petro Poroshenko mengambil sumpah pada hari Sabtu sebagai Presiden Ukraina, didukung oleh dukungan Barat, tapi menghadapi krisis langsung dalam hubungan dengan Rusia sebagai pemberontakan separatis seethes di timur negaranya.
"Saya berjanji dengan seluruh kekuatan saya untuk melindungi kedaulatan dan kemerdekaan Ukraina," kata permen miliarder berusia 48 tahun pada upacara pelantikan sebelum parlemen. Poroshenko terpilih pada 25 Mei, tiga bulan setelah pro-Moskow Viktor Yanukovich pendahulunya digulingkan oleh protes jalanan dan melarikan diri ke Rusia.
Dalam beberapa minggu, Rusia mencaplok Crimean semenanjung Ukraina, memprovokasi krisis terdalam dalam hubungan dengan Barat sejak Perang Dingin.(BBC/mscnbc/bhc/sya) |