ACEH, Berita HUKUM - Bupati Aceh Timur Hasballah M. Thaib atau Rocky bersama Kapolres Aceh Timur AKBP Muhajir S.Ik MH menemukan ratusan ton kayu hutan jenis merbo dan damar, yang merupakan kayu hutan lindung, di pedalaman Gampong Seuneubok Bayu, Kecamatan Indra Makmur, Kabupaten Aceh Timur, Rabu (3/7).
Temuan tersebut ketika Rocky bersama Muhajir melakukan penelusuran dan penyelidikan dari informas masyarakat, temuan tersebut berada 1,5 kilometer diluar areal lahan PIR di Gampong Seuneubok Bayu, berada pada titik Kilometer 15 dari Pusat Kecamatan Indra Makmur. Tumpukan kayu pertama ditemukan dipinggiran jalan dalam kawasan PIR. Namun kini, jalan tersebut telah dimanfaatkan sebagai sarana transportasi ilegal loging.
"Kapolres Aceh Timur, AKBP Muhajir S.Ik MH didampingi Kapolsek Indra Makmur Iptu Simson Purba di lokasi penemuan tersebut menjelaskan, berdasarkan informasi masyarakat, bahkan kabarnya aksi tersebut telah berlangsung lama, sehingga kepolisian melakukan penyelidikan dan penelusuran hingga ke lokasi.
Kayu tersebut ditampung CV M, salah satu Saumil di Gampong Indra Makmur, namun CV M memiliki izin operasional.
"Tapi dugaan ini masih kita telusuri dan selidiki keterkaitan kayu yang berasal dari kawasan hutan lindung," katanya AKBP Muhajir seraya menyebutkan, temuan kayu tak bertuan ini kita akan koordinasi dengan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Aceh Timur untuk proses pelelangan.
"Ketika ditanya soal keterlibatan oknum polisi dalam kasul ilegal loging tersebut, AKBP Muhajir menegaskan siap menindak, jika terbukti oknum personelnya terlibat dalam aksi ilegal loging. "Jika ada oknum polisi yang terlibat, maka akan kita tindak tegas sesuai dengan ketentuan," ujarnya Muhajir seraya menyebutkan, temuan kayu dikawasan hutan lindung ini tergolong besar, dalam beberapa tahun terakhir.
"Bupati Aceh Timur Hasballah M.Thaib atau Rocky dalam kesempatan yang sama mengaku, setelah menelusuri jalan di kawasan PIR ternyata lahan tersebut telah tidak ada lagi kayu besar yang bisa ditebang, sehingga keberadaan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang Saumil perlu ditinjau ulang terkait izin lokasi.
Rocky, melanjutkan dirinya juga menemukan sebuah, "pondok yang diperkirakan tempat para penebang kayu bermalam dan berteduh saar hujan. "Kayu-kayu di dalam kawasan hutan lindung tersebut, diangkut melalui jalan darat dengan melintasi beberapa perbukitan menggunakan alat berat sejenis grader dan traktor, sebab jalan berlumpur dan perbukitan yang tinggi, sehingga tidak mudah dijangkau dengan roda empat jenis doble cabin," lanjut Rokcy lagi.(bhc/kar) |