Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Lingkungan    
Pencemaran Lingkungan
Sampah dan Limbah Kotori Kali Krendang
Friday 31 Aug 2012 21:12:55
 

Limbah Kali Kredang yang Penuh Dengan Sampah (Foto: Ist)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Wajar saja jika Jakarta Barat tidak mendapat Adipura tahun ini. Betapa tidak, sejumlah tempat di Jakarta Barat terlihat masih kotor dan jorok. Salah satunya adalah Kali Krendang, yang berada di Jalan Krendang Selatan, Kelurahan Krendang, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, yang terlihat penuh sampah dan kotor dengan limbah sablon dari usaha warga setempat.

Kali yang lebarnya sekitar 15 meter dengan panjang sekitar satu kilometer itu terlihat dipenuhi sampah dan lumpur. Bahkan, airnya pun tampak berwarna hijau yang diduga dari limbah sablon yang memang banyak di wilayah tersebut.

Wahyu (50) warga RW 06, Kelurahan Krendang, yang sudah 20 tahun lebih tinggal di wilayah tersebut mengaku, dulu Kali Krendang dalamnya hampir tiga meter. Namun, akibat lumpur kali tersebut menjadi dangkal dan hanya menyisakan kedalaman sekitar satu meter. Alhasil, saat musim hujan air kali meluap ke hunian warga. Sedangkan, air kali yang berwarna hijau, diakuinya merupakan limbah usaha sablon yang memang banyak di wilayah Krendang.

“Yang saya tahu baru sekali Kali Krendang dikeruk tahun lalu. Tapi pengerukan tersebut dilakukan tidak sampai tuntas tapi hanya sebagian saja yang dikeruk”, ungkap Wahyu, Jumat (31/8).

Camat Tambora, Isnawa Adji mengaku, sangat menyayangkan dangkal dan kotornya kali tersebut oleh lumpur dan sampah. “Dahulu kali tersebut pernah menjadi kali terbersih yang dinobatkan oleh Ibu Tien Soeharto. Tapi karena minimnya kesadaran masyarakat dan kurangnya perhatian dari unit terkait membuat kali tersebut sangat memprihatinkan”, ujar Isnawa.

Ia juga meminta unit terkait untuk melakukan upaya normalisasi. Sebab, pengerukan yang dilakukan tahun lalu dirasa kurang maksimal. “Untuk masalah itu kami sebenarnya sudah mengirim surat pada pihak terkait agar melanjutkan pengerukan kali tersebut. Tapi nyatanya sampai saat ini belum terealisasi”, tegas Isnawa.

Kasudin PU Tata Air, Jakarta Barat, R Heryanto, saat dihubungi untuk dikonfirmasi masalah tersebut, telepon genggamnya tidak aktif.(brs/bhc/opn)



 
   Berita Terkait > Pencemaran Lingkungan
 
  Korea Selatan: Sungai Memerah Tercemar Darah Bangkai Babi yang Dibunuh untuk Cegah Penyebaran Virus
  DPR Minta Sanksi Tegas dan Pemerintah Didesak Buat PP Pencemaran Laut
  Pembuangan Limbah Industri Cemari Sungai Citarum
  Temuan Pencemaran Sungai Malinau Tak Diekspose, JATAM Kaltara Gugat ESDM
  Sekitar 10.000 Ekor Katak Mati Misterius di Peru
 
ads1

  Berita Utama
Mengapa Dulu Saya Bela Jokowi Lalu Mengkritisi?

Mudik Lebaran 2024, Korlantas: 429 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan

Kapan Idul Fitri 2024? Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 10 April, Ini Versi NU dan Pemerintah

Refly Harun: 6 Ahli yang Disodorkan Pihak Terkait di MK Rontok Semua

 

ads2

  Berita Terkini
 
Mengapa Dulu Saya Bela Jokowi Lalu Mengkritisi?

5 Oknum Anggota Polri Ditangkap di Depok, Diduga Konsumsi Sabu

Mardani: Hak Angket Pemilu 2024 Bakal Bikin Rezim Tak Bisa Tidur

Hasto Ungkap Pertimbangan PDIP untuk Ajukan Hak Angket

Beredar 'Bocoran' Putusan Pilpres di Medsos, MK: Bukan dari Kami

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2