Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
EkBis    
Rupiah
Tekapar 127 Poin, Rupiah Menjadi Mata Uang Paling Lemah di Asia
2020-02-25 11:04:25
 

Ilustrasi. Mata uang Dolar dan Rupiah.(Foto: Istimewa)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Penyebaran wabah virus corona terus menekan mata uang emerging market, termasuk rupiah. Pasar spot Bloomberg mencatat rupiah pada Senin (24/2) pukul 10.17 WIB, tekapar 127 poin atau 0,93% ke level Rp13.887 per dolar Amerika Serikat alias USD.

Awal perdagangan, rupiah dibuka melemah 17 poin ke level Rp13.777 per USD dibanding penutupan Jumat pekan lalu di Rp13.760 per USD. Sepanjang Senin ini, rupiah bergerak melemah di Rp13.777-Rp13.887 per USD.

Rupiah pun menjadi mata uang yang bergerak paling lemah di Asia pada Senin ini. Disusul won Korea Selatan dan ringgit Malaysia yang masing-masing jatuh 0,72%, baht Thailand merugi 0,48%, rupee India melemah 0,32%, dolar Singapura turun 0,24%, peso Filipina berkurang 0,21%, dolar Taiwan rugi 0,18%, dan yuan China tergelincir 0,07%.

Sementara itu, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, mematok kurs tengah rupiah pada Senin ini di Rp13.863 per USD, melemah 86 poin dibanding posisi Rp13.777 per USD pada Jumat pekan lalu.

Penyebaran virus corona (Covid-19) masih menjadi momok bagi mata uang negara-negara berkembang, yang terus menjadi perhatian investor. "Berita Covid-19 tetap menjadi perhatian utama para investor dengan lonjakan kasus di luar China, seperti korban di Korea Selatan, Timur Tengah, dan Italia," tulis Rodrigo Catril, analis valuta asing senior di National Australia Bank, dalam sebuah catatan kepada CNBC, Senin (24/2).

Alhasil investor pun memilih aset safe haven seperti yen Jepang, obligasi pemerintah AS, dan emas. Harga emas pada Senin ini telah melonjak 1,3% menjadi USD1.640,50 per troy ounce, level tertinggi sejak 14 Februari 2013 yang ketika itu berada di USD1.635,98 per troy ounce.

Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kinerja greenback terhadap enam mata uang utama berada di level 99,504, lebih rendah dibanding akhir pekan lalu di 99,9. Yen Jepang diperdagangkan di 111,53 per USD, melemah dibandingkan sesi pekan lalu di posisi 110,4.(ven/sindonews/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Rupiah
 
  Efektivitas Peluncuran Uang Kertas Pecahan Rp 75 Ribu Edisi Khusus Dipertanyakan
  Rupiah Terus Anjlok, Defisit Anggaran Melebar dan Kasus Corona Bertambah
  Tekapar 127 Poin, Rupiah Menjadi Mata Uang Paling Lemah di Asia
  Kritik dan Tertawai Cetak Uang Braille, TKN Jokowi - Ma'ruf Sangat Below Standar Pengetahuan
  IPI: Ada 2 Faktor Penyebab Melemahnya Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar
 
ads1

  Berita Utama
5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara

Pengurus Partai Ummat Yogyakarta Buang Kartu Anggota ke Tong Sampah

Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

 

ads2

  Berita Terkini
 
Psikiater Mintarsih Ungkap Kalau Pulau Dijual, Masyarakat akan Tambah Miskin

5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara

Psikiater Mintarsih: Masyarakat Pertanyakan Sanksi Akibat Gaduh Soal 4 Pulau

Terbukti Bersalah, Mantan Pejabat MA Zarof Ricar Divonis 16 Tahun Penjara

Alexandre Rottie Buron 8 Tahun Terpidana Kasus Pencabulan Anak Ditangkap

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2