Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Gaya Hidup    
Muhammadiyah
Warga Muhammadiyah Jangan Malu Menunjukkan Kemuhammadiyahan Mu
2022-07-17 09:19:02
 

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. Abdul Mu'ti M.Ed.(Foto: Istimewa)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Dalam kesempatan Gebyar Muktamar dan Hari Bermuhammadiyah yang diadakan Muhammadiyah Kabupaten Karanganyar, Jumat (15/7), Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti mengajak supaya warga Muhammadiyah tidak perlu minder atau malu untuk menunjukkan kemuhammadiyahannya.Termasuk dalam menamai lembaga-lembaga pendidikan, kesehatan, dan lain sebagainya supaya tidak malu menggunakan nama Muhammadiyah.

Menurutnya, penamaan tidak menjadi suatu yang berarti bagi masyarakat, sebab kuncinya ada pada pelayanan yang prima dan pelayanan yang sempurna.

"Itu orang berobat saya kira juga tidak berpikir itu Muhammadiyah apa tidak, tapi justru berpikir di situ semua orang yang datang dilayani dengan pelayanan yang prima, pelayanan yang sempurna," ucapnya.

Kekinian, menurutnya publik sudah tidak begitu memperhatikan label tapi mereka lebih melihat manfaat dan keunggulan. Di dunia revolusi 4.0, kata Mu'ti, kita dituntut untuk punya keunggulan, kualitas. Bahkan ada yang menyebut di era ini hanya menyediakan dua pilihan, yaitu mutu atau mati. Artinya kalau tidak bermutu otomatis akan mati.

Menanggapi fenomena adanya Lembaga atau institusi yang 'berjubah' Agama Islam malah justru menjadi sumber masalah, Mu'ti menyebut bahwa hal itu disebabkan mereka lebih menonjolkan simbolisme Islamnya ketimbang profesionalisme serta lemah pada sisi pengalaman dan pengelolaannya.

"Kita ingin antara nama, antara identitas dengan yang kita lakukan itu sama dan sebangun. Dan inilah yang menjadi bagian dari kunci mengapa Muhammadiyah itu berkembang dan Muhammadiyah bisa bertahan sampai di usia yang melewati satu abad ini," tuturnya.

Di acara yang digelar hybrid ini, Abdul Mu'ti juga mengajak kepada warga persyarikatan untuk berinvestasi melalui berinfak. Tentunya berinfak ke Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (LazisMu), yang jelas kepemilikannya, teraudit, transparan, dan jelas peruntukan kemanfaatannya.

Menurutnya, sulit menemukan manfaat empirik yang bisa dirasakan secara langsung oleh penginfak, tetapi mereka memiliki investasi yang bisa dirasakan manfaatnya di masa yang akan datang termasuk diakhirat, dan manfaatnya seringkali bukan hanya untuk dirinya sendiri.

"Yang kita tanam itu belum tentu kita yang menikmati, tetapi yang kita tanam itu bisa dinikmati oleh orang lain. Dan itulah makna dari khairunnas anfa'uhum linnas," ungkapnya.(muhammadiyah/bh/sya)



 
   Berita Terkait >
 
 
 
ads1

  Berita Utama
5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara

Pengurus Partai Ummat Yogyakarta Buang Kartu Anggota ke Tong Sampah

Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

 

ads2

  Berita Terkini
 
Psikiater Mintarsih Ungkap Kalau Pulau Dijual, Masyarakat akan Tambah Miskin

5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara

Psikiater Mintarsih: Masyarakat Pertanyakan Sanksi Akibat Gaduh Soal 4 Pulau

Terbukti Bersalah, Mantan Pejabat MA Zarof Ricar Divonis 16 Tahun Penjara

Alexandre Rottie Buron 8 Tahun Terpidana Kasus Pencabulan Anak Ditangkap

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2