JAKARTA, Berita HUKUM - Seratusan masyarakat dari Barisan Rakyat Untuk Demokrasi Aman (BARAKUDA) mendatangi Gedung Balai Kota DKI Jakarta di Jl. Medan Merdeka Selatan selain membentangkan beberapa spanduk mereka sambil membawa satu rompi anti peluru berwarna hitam yang bertuliskan "Rompi Rakyat Anti Peluru" yang dihadiahkan kepada Joko Widodo sebagai simbol Save Jokowi.
Sepanduk besar bertuliskan" Usut tuntas rancana pembunuhan Jokowi Tangkap Dalangnya" tulis pendemo, dimana pendemo juga menyayikan lagu, Indonesia negeri berdarah, Ambon, Aceh mari kita rapatkan barisan untuk Indonesia yang lebih aman.
"Kami melihat ancaman ini sangatlah serius dan tentunya kita semua tidak ingin melihat adanya pemaksaan kehendak dalam berdemokrasi dan melahirkan tindakan-tindakan yang melanggar Undang -Undang," ujar Rachman Latuconsina, Koordinator aksi di depan gedung Balai Kota Jakarta Pusat, Kamis (3/4).
Disaat bersamaan, kembali datang aksi seratusan massa pendukung Jokowi dari Paguyuban Pendukung Jokowi Solo dan Jawa Barat, massa aksi bergabung didepan Balai Kota, sambil membentangkan sepanduk panjang bertuliskan dukung Jokowi.
Aksi ini menutup satu ruas jalan di depan jalan Medan Merdeka Selatan, aparat Kepolisian dari Sabahara dan Samapta Polda Metro serta Polsek Metro Gambir menjaga jalanya aksi demo, dengan ketat, berhubung adanya ancaman dari pendemo tandingan yang akan membubarkan aksi BARAKUDA yang mengangap bahwa aksi Save Jokowi sebagai propokasi karena tidak ada yang mengancam akan membunuh Jokowi.
Sementara aksi ini mendapat tanggap sinis.
"Ini aksi nasi bungkus! Bayaran! tidak ada pihak manapun yang mau bunuh Jokowi, karena negara kita negara hukum, menghimbau kepada aparat keamanan untuk membubarkan aksi tersebut karena sama saja menghina aparat kepolisian dalam menjaga keamanan atau kami akan bubarkan Paksa," ujar Ketua Umum GeMMa Merah Putih Arie Tarigan S.H, MH, seperti diterima BeritaHUKUM.com namun hingga aksi ini berakhir aksi demo berlangsung damai. (bhc/put) |