JAKARTA, Berita HUKUM - Kegemilangan sosok Tegar seorang pengamen dari Subang yang akhir-akhir ini sering muncul di berbagai media sebagai pengamen yang menarik dan unik yang kerap disebut suara emas itu yang membuat dia menjadi tenar yang menjadikan sebagian para pengamen lainnya ingin menjadi seperti Tegar yang juga bisa tampil dan orbit untuk menghibur khalayakan banyak orang yang tujuannya juga selayaknya bisa memperbaiki masa depan dan perekonomian keluarganya, Rabu (14/6).
Ketiga pengamen ini yang bernama Andika, Agay dan Eko adalah sahabat baik yang dimana rutinitas dari para pengamen ini berjuang demi memenuhi kebutuhan kehidupannya dengan melantunkan lagu-lagu-nya dengan mengamen di jalanan dan disetiap rumah-rumah warga masyarakat untuk bisa bertahan dan melanjutkan kehidupannya.
Mereka bertiga berasal dari daerah Duren Sawit, Jakarta Timur yang dekat dengan kediaman rumah Anas Urbaninggrum mantan ketua Demokrat.
Pada saat itu pewarta BeritaHUKUM.com simpati dengan lantunan lagu-lagu iringan musik dan suara mereka yang saat itu mengamen di depan salah satu rumah warga di daerah Duren Sawit, dan pada saat itu juga video rekaman sewaktu mengamen di depan rumah seorang warga langsung diabadikan dengan merekam menggunakan Handycame dan kemudian dimasukkan ke situs Youtube.com untuk dipublikasikan.
Andika pemain gitar pada saat ditanya pewarta sepintas tentang kehidupannya dan Ia menyampaikan, "kalo sekarang ini kami nggak sekolah lagi bang untuk makan aja susah, kadang kami kalo ngamen lebih sering dicuekkin orang warga atau sama sekali gak dibukain pintu gerbangnya kalo mengamen didepan rumahnya kalo diangkot terkadang saingan dah banyak bangat dan susah untuk bertiga ngamen diangkot," ujarnya menyampaikan.
Eko pemain gendang juga menyampaikan, "kadangkala kami makan 1 kali sehari mas, kepengen bangat sih seperti Tegar yang sekarang udah lebih lumayan hidupnya, bisa sekolah nggak binggung lagi mikirin makan, tenar lagi," katanya
Tambah Andika juga menyampaikan, "seandainya saya terlahir dalam keadaan keluarga yang mampu saya kepengen sekolah bang, susah rasanya hidup seperti ini," katanya.
Memang kalau melihat keadaan masyarakat mayoritas sekarang ini masih banyak rakyat kecil yang kalau dilihat kisah hidupnya membuat hati yang mendengarkannya teriris seperti disayat-sayat karena serba kekurangan bahkan untuk makan saja tidak cukup.
Harapan juga bagi para pemerintah untuk segera mengatasi keadaan seperti ini secepatnya sangat dibutuhkan sekali, memang pada dasarnya pihak pemerintah sudah mengusahakan untuk perlindungan orang-orang terlantar seperti yang dilontarkan di pasal (Pasal 34, Bab XIV, UUD 1945): tentang Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara, tetapi kadangkala penyedian sarana dan prasarana seperti itu tidaklah seperti yang diharapkan para fakir miskin dan orang terlantar karena melihat kondisi dan situasinya tidak seperti harapan mereka karena merasa ada keganjilan bagi setiap masing-masing yang ada pada yayasan tempat perlindungan mereka, karena kebanyakan dari para fakir miskin di Indonesia yang katanya untuk dilindungi sesuai amanat Undang-undang alhasilnya juga keluar atau kabur dari yayasan-yayasan yang ditetapkan pihak pemerintah yang menampung orang terlantar dan fakir miskin itu sendiri yang menyebabkan mereka banyak yang jadi gelandangan dan terlantar dijalanan disetiap sudut daerah untuk mencari nafkah.
Video penampilan mereka yang di unduh ke youtube dapat dilihat di http://www.youtube.com/watch?v=cIZaqDn9gj0&feature=em-upload_owner.(bhc/bar)
|