BOGOR, Berita HUKUM - Ratusan orang berkumpul di tepian Sungai Ciliwung di Gadog pada Sabtu pagi (07/09). Sebanyak 279 orang berpartisipasi dalam kegiatan lomba mancing di Ciliwung dari pagi hingga sore hari. Suasana pagi itu semakin ramai karena warga di sekitar juga ikut menyaksikan kegiatan lomba mancing ini.

Ada yang asik duduk di bebatuan, ada juga yang jongkok, berdiri dan bahkan ada peserta lomba yang berbasah-basahan masuk sungai untuk mencari titik mancing yang pas. Lomba mancing ini merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Ciliwung River Fishing Community dan Komunitas Peduli Ciliwung. Kategori juara dalam lomba adalah kategori terbanyak jenis ikan soro, paray-benteur, senggal, dan berod dan ada juga kategori jenis ikan terpanjang untuk ikan berod dan soro.

Sebelum melepas pancing, seluruh peserta menandatangani komitmen bersama untuk melestarikan ikan dan ekosistem Ciliwung. Pemancing dan warga berkomitmen menjadi Sahabat Ciliwung, menolak praktek penangkapan ikan dengan racun dan setrum. “Dengan kegiatan lomba mancing ini masyarakat lebih peduli akan pelestarian ikan lokal Ciliwung dari tuba dan setrum serta lebih sadar akan perlunya Sungai Ciliwung yang bersih dan lestari sehingga masyarakat bisa mendapatkan nilai ekonomi dari Ciliwung,” kata Maruli Alpia, Ketua Lomba Mancing Ciliwung dari Ciliwung River Fishing Community.


Dalam kegiatan lomba mancing hadir pula pejabat Desa Cipayung dan Desa Cibirus, perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup dan komunitas peduli ciliwung dari hulu sampai hilir. Sebelum acara dimulai, panitia juga melepas ikan hampala ke Sungai Ciliwung. Setelah beberapa lama, peserta mancing yang hanya diperbolehkan menggunakan dua joran sudah mulai mendapat hasil tangkapan.

Salah satu peserta ada yang mendapatkan ikan senggal, salah satu ikan lokal Ciliwung yang mirip dengan ikan lele. Semua ikan yang berhasil didapat oleh peserta dikumpulkan oleh panitia untuk kemudian didata. Berbagai jenis ikan asli Ciliwung berhasil didapat antara lain adalah ikan soro, paray, benteur, senggal, berod, kekel, hampala, bogo dan jeler. Sementara itu ada juga jenis ikan introduksi yang didapat seperti ikan mas, nila, lele dan ikan gosom. Ikan berod (Macrognathus maculatus) adalah jenis ikan yang mendominasi hasil tangkapan para pemancing. Setelah data panjang dan berat ikan berhasil dikumpulkan, ikan hasil tangkapan kemudian dilepaskan kembali ke Sungai Ciliwung.

M. Muslich, Koordinator Riset Komunitas Peduli Ciliwung mengatakan,“Masih ada harapan untuk memperbaiki kualitas ekosistem Ciliwung. Hal ini diindikasi dengan masih ditemukannya beberapa jenis ikan lokal misalnya benteur, parai, arelot, berot dan senggal. Satu hal yang bisa dilakukan adalah menetapkan suaka ikan untuk pelestarian ikan lokal Ciliwung.” Muslich juga menyatakan bahwa Komunitas Peduli Ciliwung mendukung kegiatan lomba mancing ini untuk sekaligus mendata jenis ikan-ikan lokal yang ada di Sungai Ciliwung,' pungkasnya.(bhc/put)