FLORES TIMUR, Berita HUKUM - Bentrok antarwarga bukan hanya terjadi pada warga di Naibonat, Kabupaten Kupang, bentrok berdarah juga terjadi di Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.
Bentrokan juga terjadi antarwarga Desa Nubalema 2 dan Desa Wewit, di Kecamatan Adonara Tengah, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) Bentrokan itu mengakibatkan satu orang tewas dan tiga lainnya terluka. Korban yang meninggal dan terluka itu adalah warga Desa Nubalema 2.
Bentrokan antarwarga desa tersebut terjadi sejak Rabu (5/6) hingga Kamis (6/6). Kasat Reskrim Polres Flotim, AKP Joni Frans M Sihombing mengatakan, bentrokan itu terjadi berawal dari perselisihan antarkelompok anak muda pada Rabu sore. Perselisihan itu berlanjut dengan aksi pelemparan batu yang mengakibatkan ada korban meninggal dunia dari kelompok orang muda Desa Nuba Lema 2.
"Satu meninggal dunia dan tiga orang terluka," ungkap Joni, melalui pesan singkat, Kamis malam (6/6).
Selain korban jiwa, tiga rumah warga Desa Wewit turut dibakar massa.
Ia mengatakan, pada pukul 17.20 Wita telah tiba delapan orang yang diduga sebagai pelaku atas penganiayaan yang mengakibatkan warga desa Nubalema 2 tewas.
"Kedelapan orang yang diduga sebagai pelaku didampingi oleh Sekertaris Desa Wewit," ujarnya.
Kedelapan orang yang diduga sebagai pelaku penganiayaan dikawal oleh Personil BKO Polres Flotim dan Polsek Adonara Tengah yang dipimpin oleh Kasat Reskrim Polres Flotim.
"Selanjutnya ke delapan orang yang diduga sebagai pelaku/saksi kasus penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia diamankan di ruang tahanan Polres Flotim untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," ujar Joni.
Korban luka dievakuasi ke Puskesmas Waiwerang, Adonara Tengah, sedangkan satu korban lagi dilarikan ke RSU Dr Hendrikus Fernandez di Larantuka, ibu kota Flores Timur (Pulau Flores), namun nyawanya tidak berhasil diselamatkan. Informasi yang dihimpun bentrok warga juga menyebutkan satu korban menderita luka tembak di mata dirujuk ke Larantuka.
Sementara, bentrokan di Adonara ini dikabarkan tidak ada hubungan dengan bentrokan yang diduga kuat antara kelompok perguruan pencak silat di Desa Manusak, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang pada hari yang sama, yang juga menelan satu korban tewas dan empat korban luka.
Saat ini, aparat gabungan TNI-Polri telah diterjunkan untuk melakukan pengamanan di lokasi bentrokan. Sementar situasi berangsur kondusif.(dbs/kompas/bh/sya) |