JAKARTA, Berita HUKUM - Aksi pengerusakan PosPol Satuan lalu lintas (Poslantas) di Jl. Trunojoyo dan bundaran Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan (Jaksel) berjarak sekitar 100 meter dari Mabes Polri telah dirusak sekelompok Orang Tak di Kenal (OTK), dengan mengendarai sekitar puluhan sepeda motor, yang diduga pria berambut cepak pada, malam, Minggu (9/2).
Tak hanya melakukan pengerusakan di Pos Satlantas, akibat dari aksi tersebut ada 4 orang pedagang kecil rakyat tidak berdosa, yang tidak tahu apa-apa harus menjadi korban dari aksi kebringasan sekelompok orang tersebut, akibat luka-luka robek terkena pecahan kaca dan lemparan batu.
Menurut penjelasan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, di saat kejadian terjadi di Pos Pol tidak ada petugas yang berada disitu.
"Ada empat orang korban, pedagang kecil asongan yang terluka akibat pecahan kaca dan batu," ujar Rikwanto kepada wartawan, Minggu (9/2).
Adapun keempat orang korban yang sehari-hari sejak pagi berjualan kertas tisu dilokasi kejadian yakni, Sumiati (18) menderita luka sobek di pipi kiri, kena serpihan kaca, lalu Sari (23) penjual tisu terluka jari jempol sebelah kanan, Topan Saputra (17) terluka di pelipis kanan, dan Juleha (25) terluka terkena batu di bagian punggung.
"Pada saat kejadian, mereka sedang tidur di dalam pos, tiba-tiba dikejutkan dengan suara pecahan kaca," ujar Rikyanto kembali.
Para pelaku di perkirakan menggunakan sepeda motor sebanyak 20 unit mereka bergerombol.
"Korban tidak mengenal dari mana arah datangnya pelaku, setelah kejadian pelaku langsung meninggalkan lokasi," ujarnya.
Berikut pemicu awal terjadinya perusakan kedua pos polisi, seperti yang dikutip dari detik.com.
Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, sekitar pukul 22.30 WIB kemarin, anggota lantas sedang menghentikan arus lalu-lintas karena rombongan wakil Presiden akan lewat. Namun, ada pemotor yang berboncengan nekat lewat dan langsung dihentikan oleh petugas.
"Pengendara yang berboncengan itu berambut cepak. Dan saat dijelaskan untuk jangan lewat dulu, pembonceng menjawab 'kamu tidak kenal saya?'. Kemudian pembonceng memukul anggota hingga jatuh," ujar Rikwanto kepada wartawan, Minggu (9/2).
Melihat kejadian itu, salah satu rekan anggota yang tidak berada jauh dari lokasi pemukulan langsung mendatangi untuk melerai. Namun, anggota yang datang untuk melerai itu dipukul juga di wajah, sehingga perkelahian tidak terelakkan.
"Danton Lantas Ipda Kardi langsung datang melerai dan membubarkan," jelas Rikwanto.
Setelah dibubarkan, pemotor yang berboncengan langsung pergi dan mengancam anggota polisi yang berada di lokasi. "Saat itu pembonceng mengatakan "Awas kamu! saya tidak terima! tunggu saya! saya akan datang dengan pasukan," imbuh Rikwanto menirukan pemotor tersebut.(dtk/bhc/put) |