JAKARTA, Berita HUKUM - Polda Metro Jaya berhasil mengamankan ratusan kendaraan travel plat hitam alias taksi gelap yang terjaring dalam Operasi Ketupat Jaya 2020 selama 3 hari berturut-turut, 8-10 Mei 2020. Ratusan kendaraan travel gelap itu kedapatan nekad membawa penumpang dengan tujuan mudik atau pulang ke kampung halaman ditengah penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) wilayah DKI Jakarta selama masa Pandemi Virus Corona atau Covid-19.
Dari pantauan pewarta BeritaHUKUM dilokasi, tampak sekitar ratusan kendaraan travel maupun pribadi berplat hitam memadati lapangan Promoter Ditlantas Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan.
"Dari hasil operasi yang kita lakukan mulai 8-10 Mei, selama 3 hari telah berhasil kita amankan kendaraan. Kendaraan ini plat hitam semuanya. Mereka mencoba mencari keuntungan dimasa pandemi covid-19 ini," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Senin (11/5).
"Ada 202 kendaraan travel gelap yang berhasil kita amankan," tambah Yusri.
Yusri pun menyayangkan tindakan para pemilik kendaraan yang tidak mentaati kebijakan pemerintah tentang Larangan Mudik yang diberlakukan bagi seluruh masyarakat Indonesia selama masa Pandemi Covid-19. Apalagi upaya yang dilakukan pemerintah adalah dalam rangka memutus mata rantai penyebaran virus corona.
"Mereka seharusnya bisa janganlah berbuat seperti ini. Karena ini adalah suatu kebijakan dari pemerintah dan upaya kita memutus mata rantai (Covid-19)," imbuhnya.
"Tetapi masih saja terus berupaya main kucing-kucingan untuk mudik," keluh Yusri.
Sementara Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yugo menjelaskan, 202 unit kendaraan terdiri 11 unit bus, 112 unit minibus, 78 mobil pribadi, dan 1 truk yang mengangkut pemudik.
Dari 202 kendaraan tersebut, lanjut Sambodo, polisi mengamankan 1.113 penumpang yang akan mudik ke berbagai daerah di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
"Jadi tujuan mereka ke Pemalang, Tuban, Pekalongan, Situbondo, Brebes, Malang, Cirebon, dan Jogja," bebernya.
Sambodo mengatakan, operasi tersebut dilaksanakan dengan cara hunting di lapangan.
"Kita amankan mereka di tol, jalur arteri dan paling banyak di jalur tikus," terang Sambodo.(bh/amp) |