JAKARTA, Berita HUKUM - Penyebab banjir belum mau pergi dari Pluit adalah karena 4 pompa air di Stasiun Waduk Pluit tidak berfungsi. Stasiun Waduk Pluit merupakan infrastruktur yang memiliki total 7 unit pompa air. Pompa ini berfungsi sebagai penyedot air dari daratan untuk diteruskan dan dibuang ke laut.
"Yang gak jalan 4 pompa, kerendem. Ini kesulitan kita, kita sedot dari luar sulit," ujar Jokowi di Stasiun Waduk Pluit.
Jokowi terus memutar otak agar banjir dapat segera diatasi. Ternyata Jokowi tak sendirian, sejumlah pejabat pun memberi bantuan berupa pompa-pompa kecil hingga konsumsi untuk warga.
1. Ahok
Saat Jakarta dikepung banjir, Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sama sekali tak menampakkan batang hidung di Balai Kota DKI. Usut punya usut ternyata Ahok mendapat tugas khusus dari Gubernur Joko Widodo.
Ahok berencana memindahkan warga yang tinggal di rumah-rumah liar ke wilayah di sekitar gelanggang olahraga atau sering disebut Kometa. Menurutnya, nyawa warga harus diselamatkan. Tetapi tentunya juga mempertimbangkan tempat tinggal mereka selanjutnya.
"Kita siapkan total ada 1.200 rumah susun full furnished. Kalau ini tinggal bawa badan. Kita siapkan kulkas, celana dalam, sembako. Kita akan berikan dua bus termasuk ambulans, sekolah, ada balai kesehatan masyarakat. Sehingga merasakan kehidupan baru seperti transmigran, listriknya ada. Setengah dua, saya pindahkan ke kometa. Kita akan bawa seperti jualan rumah," jelas Ahok.
Ahok mengaku rumahnya juga ikut kebanjiran. "Rumah saya di sini persis. Kerendam udah," katanya.
menyisir ke rumah-rumah penduduk di Pluit, Jakarta Utara. Selain itu, Jokowi juga memberikan bantuan berupa sembako, alat-alat sekolah seperti buku dan lain sebagainya.
Sebelumnya, dengan menumpangi kapal cepat milik Pelindo, Jokowi menyusuri pesisir laut melewati Pantai Mutiara. Setelah itu, kapal menepi tepat di dekat Stasiun Waduk Pluit, Jalan Muara Baru Ujung Pluit, Jakarta Utara. Jokowi turun dan langsung melihat dalam stasiun waduk.
Saat ditanya solusi selanjutnya bagaimana dengan 4 pompa yang mati tersebut, Jokowi hanya geleng kepala pelan-pelan.
"Belum (solusinya), nanti saya rapatkan dulu. Belum ngerti jurusnya, nanti malam kita rapatkan," jelas Jokowi pelan.
2. Dahlan Iskan
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengaku telah berbicara dan bekerja sama dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi untuk mengatasi banjir di daerah Pluit, Jakarta Utara yang tergolong cukup parah. Dahlan bersama Jokowi akan kembali memaksimalkan pompa sedot air yang tenggelam karena banjir.
Untuk daerah Pluit, Dahlan menginstruksikan salah satu perusahaan pelat merah yaitu Dok Kodja Bahari (DKB) untuk mendatangkan pompa-pompa kecil. Pluit mempunyai 14 pompa. Namun, karena banjir parah, hanya 2 pompa yang aktif.
"Prioritasnya rumah pompa nomor dua ada 4 pompa besar besar di situ tapi tenggelam. Kemudian Dok Kodja Bahari mendatangkan pompa kecil di rumah pompa nomor dua tersebut agar pompa tersebut tidak tenggelam lagi," ucap Dahlan.
Selain itu, Dahlan juga menginstruksikan kepada DKB agar memperbaiki kapal keruk milik Rukindo karena dalam kapal tersebut juga punya 3 pompa besar yang siap dikirim ke rumah pompa untuk membantu pompa-pompa di daerah Pluit menyedot air untuk kemudian dibuang ke laut.
"Ini dibantu oleh Pelindo 2 karena DKB miskin. Biaya beli solar dan angkut ditanggung pelindo 2. Pengerjaannya oleh DKB," tutup Dahlan.
3. Jokowi
Gubernur DKI Joko Widodo menyisir ke rumah-rumah penduduk di Pluit, Jakarta Utara. Selain itu, Jokowi juga memberikan bantuan berupa sembako, alat-alat sekolah seperti buku dan lain sebagainya.
Sebelumnya, dengan menumpangi kapal cepat milik Pelindo, Jokowi menyusuri pesisir laut melewati Pantai Mutiara. Setelah itu, kapal menepi tepat di dekat Stasiun Waduk Pluit, Jalan Muara Baru Ujung Pluit, Jakarta Utara. Jokowi turun dan langsung melihat dalam stasiun waduk.
Jokowi tampak pasrah dengan matinya pompa-pompa stasiun tersebut. Hal ini tentu menyebabkan air di darat lama untuk surut. "Yang gak jalan 4 pompa, kerendem. Ini kesulitan kita, kita sedot dari luar sulit," ujar Jokowi.
Saat ditanya solusi selanjutnya bagaimana dengan 4 pompa yang mati tersebut, Jokowi hanya geleng kepala pelan-pelan.
"Belum ngerti saya. Saya bayangkan pompanya kecil. Di sini butuh pompa yang gede sekali. Pompa ini kerendem. Semua dinamo, mesin, kerendem. Baru kejadian ini, banjir besar baru ini," kata Jokowi.
"Belum (solusinya), nanti saya rapatkan dulu. Belum ngerti jurusnya, nanti malam kita rapatkan," jelas Jokowi pelan.
4. Komjen Nanan Sukarna
Wakapolri Komjen Nanan Sukarna bersama komunitas Harley Davidson Club Indonesia menyambangi korban banjir di Pluit, Jakarta Utara. Di sana, Nanan membantu warga dengan membagikan makanan untuk korban, Demikian seperti yang dikutip dari merdeka.com, pada Rabu (23/1).(mdk/bhc/rby) |