JAKARTA, Berita HUKUM - Tujuh tersangka PON Riau usai diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan kekesalannya. Saat keluar dari gedung KPK, Kamis (14/3) menyampaikan dengan tegas akan meminta pertanggungjawaban Ketua DPRD Provinsi Riau, Johan Firdaus.
Zulfan Heri, salah satu tersangka yang mewakili keenam rekannya di gedung KPK mengatakan, dirinya bersama keenam tersangka lainnya mengaku tidak pernah menerima uang terkait pembangunan venue PON Riau 2012 lalu. "Kita tidak pernah menerima uang," kata Zulfan Heri.
Yang kedua, katanya, dirinya dan rekan-rekannya dibentuk oleh Pansus dengan SK Ketua DPR nomor 8 Maret 2012. "Artinya, karena kasus ini bersifat kelembagaan, saya minta pertanggungjawaban ketua DPRD Provinsi Riau namanya Johan Firdaus, kita tuntut itu," tegasnya.
Zulfan tetap mengelak, padahal berkasnya sudag P21. Hal itu diakui sendiri oleh Zulfan Heri. Berkas kasus dugaan korupsi terkait kasus dugaan suap pembahasan Perda (Peraturan Daerah) Nomor 6 tahun 2010 tentang dana pengikatan tahun jamak pembangunan Venue PON untuk ke 7 anggota DPRD sudah rampung alias P21. "Sejak tanggal 15 Februari berkas kami sudah P21," terangnya.
Ketujuh tersangka anggota DPRD Riau itu adalah Adrian Ali, Abu Bakar Siddik, Zulfan Heri, Syarif Hidayat, Tengku Muazza, Mohammad Roem Zein, dan Ruhman A. Ketujuh tersangka itu dikenai Pasal 12 Huruf a atau b, atau 5 Ayat 2, atau 11 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 jo Pasal 55 Ayat 1 ke 1 KUHP.(bhc/din) |