SURIAH, Berita HUKUM - Korban tewas akibat sejumlah ledakan di dekat tempat suci Syiah, Sayyida Zeinab, arah selatan ibu kota Damaskus, Suriah, meningkat menjadi 71 orang.
Sebuah terminal bus dan gedung markas militer terkena ledakan yang juga merusak sejumlah kendaraan di dekatnya.
Hal ini terjadi sementara pemerintah dan kelompok oposisi bertemu di Jenewa, Swiss, untuk memulai perundingan yang bertujuan mencapai jalan keluar politik bagi konflik yang terjadi.
Serangan yang dinyatakan dilakukan kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS itu bertujuan untuk merusak jalannya perundingan, kata Uni Eropa.
Baik pemerintah Suriah maupun pihak oposisi berada di Jenewa tetapi perundingan masih belum dimulai.
Kelompok oposisi utama mengatakan pemerintah pertama-tama harus memenuhi tuntutan kemanusiaan utama. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry, mendorong kedua belah pihak untuk menggunakan kesempatan yang ada untuk mengakhiri pertumpahan darah.
Kerry mengatakan "tidak ada jalan keluar militer" bagi keadaan yang terus memburuk. Dia memperingatkan masalah ini akan mempengaruhi kawasan jika perundingan yang disponsori PBB itu mengalami kegagalan seperti yang terjadi sebelumnya.
Sementara, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa mengatakan serangan bom di dekat ibukota Suriah, Damaskus, ditujukan untuk menganggu konferensi perdamaian di Jenewa, Swiss.
Bagaimanapun Federica Mogherini -yang ikut dalam perundingan di Jenewa- merasa terdorong dengan kehadiran perwakilan para kelompok oposisi Suriah ke perundingan yang disponsori PBB tersebut.
Adapun pimpinan delegasi pemerintah Suriah untuk perundingan mengatakan serangan di Sayyia Zeinab membuktikan adanya kaitan antara oposisi dengan terorisme.
Kelompok militan Negara Islam atau ISIS sudah menyatakan berada di belakangan dua serangan bom bunuh diri tersebut.
Utusan PBB untuk Suriah, Staffan de Mistura, hari Senin 31 Januari rencananya akan menggelar perundingan perwakilan pemerintah dan disusul dengan perwakilan dari kelompok oposisi utama.
Dia mengatakan perundingan awal pada hari Minggu berjalan dengan baik.
"Hal-hal yang mendorong dan positif terkait dengan masalah kemanusiaan. Akan ada pertemuan lainnya besok," jelasnya.
Di Washington, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry, mendesak kedua belah pihak yang bertikai di Suriah menggunakan kesempatan Jenewa untuk menghentikan pertumpahan darah.
Sejak konflik marak di Suriah tahun 2011 lalu, diperkirakan 250.000 orang tewas dan jutaan lainnya mengungsi di dalam neger maupun ke luar negeri sementara kelompok militan Negara Islam atau ISI berhasil menguasai beberapa wilayah di negara itu.(BBC/bh/sya) |