Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Lumba-lumba
877 Ekor Lumba-lumba Tewas Misterius
Tuesday 24 Apr 2012 20:54:28
 

Ratusan Lumba-lumba mati di Peru (Foto: us.topnewstoday.org)
 
PERU (BeritaHUKUM.com) - Sampai saat ini, pihak berwenang Peru masih terus berupaya mengungkap penyebab di balik matinya ratusan ekor lumba-lumba di sepanjang pantai negeri itu, selama 2,5 bulan terakhir. Dikutip dari Associated Press, Gabriel Quijandria, Deputi Menteri Lingkungan Hidup Peru akhir pekan lalu menyebutkan, penelitian memang belum tuntas, namun pihaknya berharap riset mereka atas penyebab kematian tak wajar tersebut akan selesai pekan depan.

“Sebanyak 877 bangkai lumba-lumba ditemukan antara Februari sampai pertengahan April ini di pantai-pantai utara Peru,” kata Quijandria. “Sekitar 90 persen di antaranya merupakan long-beaked dolphins (Delphinus capensis) atau spesies lumba-lumba biasa, dan sisanya adalah Burmeister's Porpoise (Phocoena spinipinnis) atau sejenis lumba-lumba khas pesisir Amerika Selatan,” ucapnya.

Hipotesis yang paling memungkinkan, kata Quijandria, adalah infeksi virus. “Sebelum ini, pernah ada artikel ilmiah terkait morbillivirus, sejenis virus pengganggu kesehatan hewan-hewan berkulit keras di Peru. Hipotesis ini akan terbukti kebenarannya pekan depan,” ucapnya.

Meski di kawasan utara Peru terdapat eksplorasi minyak menggunakan metode seismik, Quijandria menyebutkan, pihaknya tidak yakin bahwa kematian para lumba-lumba itu ada hubungannya dengan pekerjaan yang dilakukan oleh BPZ Energy. Perusahaan asal Houston, Amerika Serikat, ini melakukan kegiatan pada 8 Februari sampai 8 April 2012. seperti yang dikabarkan situs National Geographic, Senin (23/4).

Namun, Orca, kelompok pemerhati lingkungan asal Peru menyebutkan, penelitian seismik yang menembakkan udara yang dipadatkan ke dasar laut itu menghasilkan gelombang suara yang berpotensi dapat membunuh lumba-lumba. “Sejauh ini, belum ada bukti adanya hubungan antara kematian lumba-lumba dengan pekerjaan seismik tersebut,” kata Quijandria.. (ap/ng/sya)



 
   Berita Terkait >
 
 
 
ads1

  Berita Utama
Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

 

ads2

  Berita Terkini
 
Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2