AMERIKA SERIKAT, Berita HUKUM - AS mengecam serangan roket terhadap kota Aleppo di Suriah, yang disebutkan aktivis oposisi telah menewaskan belasan orang, Minggu (24/2).
Departemen Luar Negeri AS mengatakan serangan itu merupakan "demonstrasi terakhir dari rezim Suriah yang jahat".
Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Departemen Luar Negeri Victoria Nuland mengatakan Washington "mengecam dengan keras serangan roket ke Aleppo".
Dia menuduh pemerintah Presiden Bashar al-Assad berada dibalik serangan, dan mengatakan rezim itu "tidak memiliki legitimasi dan masih berkuasa dengan pasukan yang tidak berperikemanusiaan".
Serangan - yang menggunakan roket Skud- dengan target pemberontak dilakukan di kota kedua terbesar di Suriah, seperti dikatakan para aktivis.
Damaskus belum mengeluarkan komentar mengenai serangan terhadap Aleppo yang terjadi pada awal pekan ini.
Nuland juga mengatakan Amerika akan berupaya untuk melakukan pertemuan dengan kelompok oposisi Suriah, dalam waktu dekat.
Pernyataan itu disampaikan setelah koalisi oposisi Suriah menarik diri dari rencana pertemuan internasional karena kegagalan dunia untuk menghentikan kekerasan di negara itu.
Internasional bungkam
Oposisi Suriah yang tergabung dalam Koalisi Nasional mengumumkan keputusannya untuk tidak menghadiri sebuah pertemuan kelompok Sahabat Suriah di Roma pada bulan depan.
Dan juga menolak undangan pertemuan di Washington dan Moskow.
"(Komunitas) Internasional bungkam terhadap kejahatan yang terjadi setiap hari terhadap masyarakat kami," kata oposisi.
Dan juga menyebutkan dukungan dan pasokan senjata dari Rusia kepada pasukan Presiden Assad.
"Terutama kepemimpinan Rusia yang mengemban tanggung jawab moral dan politik," tambah dia.
Keputusan untuk memboikot pertemuan diplomat internasional di Suriah dilakukan atas inisiatif pemimpin Koalisi Nasional Moaz al-Khatib, seperti dilaporkan oleh wartawan BBC di Beirut Jim Muir.
Padahal tiga pekan lalu dia mengumumkan siap bertemu dengan perwakilan pemerintah Suriah untuk membahas rencana mengakhiri kekerasan di negara tersebut.
Inisiatif itu mendapatkan dukungan dari kekuatan internasional, termasuk Rusia.
Dalam perkembangan terpisah, utusan khusus PBB untuk Suriah, Lakhdar Brahimi, menggambarkan serangan bom mobil terhadap kantor pusat partai berkuasa Baath di Damaskus pada Kamis (21/2) lalu, sebagai kejahatan perang.
Utusan itu mengatakan sekitar 100 orang tewas. Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab terhadap serangan tersebut.(bbc/bhc/rby) |